Dewi - Pesta Ulang Tahun Anaknya bag. 2

Parmin mencabut batang kemaluannya dari jepitan lubang pantat Hani, sementara Gito mulai memompa kontolnya keluar masuk vagina Hani dengan perlahan-lahan, Hani yang sedang merasakan sisa-sisa kenikmatan itu melenguh dibuatnya.

“Oooohhhh….,”Hani melenguh.

Sambil memompa Gito menciumi Hani dengan penuh nafsu, dilumatnya bibir Hani, lidahnya menyelusup masuk kedalam mulut Hani mencari-cari lidah Hani, kedua lidah mereka menari dirongga mulut Hani, saling bertautan, Gito mulai menaikkan ritme sodokan-sodokan kontolnya di lubang vagina Hani.

Sementara itu Parmin beranjak kearah Nita, yang saat itu sedang menikmati sisa-sisa kenikmatannya, Parmin lalu menyuruh Nanang untuk mulai mengentot Nita sambil duduk dengan posisi WOT, Parmin membantu Nanang dengan menggendong tubuh Nita dan mengangkangkannya diatas tubuh Nanang, sementara Nanang mengarahkan kepala kontolnya kelubang vagina Nita, diselipkannya kepala kontolnya divagina Nita, ssleeppp…kepala kontolnya terjepit oleh lubang vagina Nita, Nita melenguh saat merasakan kepala kontol Nanang mulai menerobos lubang vaginanya, dengan perlahan-lahan Parmin mulai menurunkan pantat Nita, bbleesss….bleessss…bbleesss….kontol Nanang perlahan-lahan menerobos masuk kedalam lubang memek Nita, dan bbbleeesss…..dengan sekali hentak Parmin menekan pantat Nita kebawah, kontol Nanangpun terbenam seluruhnya didalam lubang nikmat Nita, Nita melenguh keras saat Parmin menghentakkan pantatnya itu.

“Uughhh….kontolmu besar dan panjang…kurasa ujung kepala kontolmu menyentuh dinding rahimku…Aaaarrgghh…,”lenguh Nita.

Parmin lalu mendorong punggung Nita, sehingga tubuh Nita tengkurap diatas tubuh Nanang, lalu ia mulai menyelipkan kontolnya kedalam lubang pantat Nita, Nita menjerit saat merasakan kepala kontol Parmin mulai menyeruak lubang pantatnya, Nita merasakan sakit dilubang pantatnya, tapi ia tidak bisa meronta karena saat itu Nanang sedang memeluknya dengan erat, dengan terpaksa Nita hanya dapat menerima perlakuan Parmin di lubang pantatnya, sambil menahan sakit ia menggigit pundak Nanang, Nanang mendiamkan gigitan Nita karena saat itu ia sedang merasakan kenikmatan yang belum pernah ia alami sebelumnya, kontolnya sedang terjepit dengan erat oleh memek Nita, ditambah dengan aksi Parmin yang sedang meneroboskan kontolnya dilubang pantat Nita sehingga membuat lubang vagina Nita semakin sempit dirasakan oleh Nanang.

“Terus, Min, dorong terus, gila memeknya jadi tambah sempit, berkedut-kedut terus lagi, kontol gw kaya dipijat-pijat,”teriak Nanang yang sedang keenakan merasakan jepitan memek Nita.

“Heeh, ini pantatnya juga sempit, masih perawan, hehehe…empot ayam juga, tenang Bu, nanti juga enak, tanya aja ama bu Hani tuch, ya nggak bu Han,”kata Parmin terkekeh-kekeh.

“Heeh…beetul…Nit, tar juga enak..Ooohhh terus Git, sodok lebih dalam lagi, iyaaahh…,”jawab Hani membetulkan sambil menikmati sodokan-sodokan kontol Gito.

“Tuch, apa saya bilang Bu,”Parmin berkata lagi, sambil terus menekankan kontolnya lagi, bbleess ….blleess…bbleeesss…perlahan tapi pasti kontol Parmin mulai menyeruak masuk lebih dalam dilubang pantat Nita.

“Hhhmmm….hhhmmmm…,”Nita hanya bisa bergumam merasakan kesakitan saat kontol Parmin menerobos makin dalam dilubang pantatnya.

Dan….Bbbleeesss….dengan sekali sentakan kuat Parmin mendorong kontolnya, Nita menjerit akibat sentakan Parmin itu,

“Arrgghhhh….sakiiittt….ccabut..kontolmu itu…Uughhh,”jerit Nita.

Parmin yang sedang menikmati jepitan erat lubang pantat Nita di batang kemaluannya itu tidak mau mendengarkan permintaan Nita, tapi dengan kedua tangannya memegangi pinggang Nita Parmin mulai dengan perlahan-lahan memaju mundurkan tubuh Nita, sehingga kontolnya dan kontol Nanang mulai keluar masuk dengan sendirinya dilubang-lubang Nita.

“Min , uenak tenan, nich…ngentot cara begini, betul-betul mantab…kayanya memeknya tambah sempit aja..oooohh…, sedapp…nikmat….,”kata Nanang saat ia mulai merasakan kontolnya keluar masuk memek Nita dengan seretnya.

Sssrtttt….bbleess…..sssrtttt….bbleess….sssrrrtt….b bblleess…sssrrttt..bbleeess….. kedua kontol mereka keluar masuk perlahan-lahan di kedua lubang Nita.

Lama kelamaan rasa sakit yang dirasakan oleh Nita berangsur menghilang berganti dengan rasa nikmat, Nita sekarang mulai bisa merasakan enaknya pergeseran kedua kontol itu didalam lubang memek dan pantatnya, ia merasakan kedua lubangnya penuh sesak oleh kontol-kontol besar Parmin dan Nanang, sensasi nikmat yang ia rasakan sekarang belum ia alami sebelumnya.

Sementara itu Udin mulai memposisikan tubuh Dewi untuk menungging, Dewi menuruti kemauan Udin yang ingin ngentot dia dari belakang, pantatnya ia angkat sementara dada dan wajahnya menempel keatas karpet, dengan tidak sabar lagi Udin mulai menyelipkan kepala kontolnya dilubang memek Dewi, setelah dirasakan kepala kontolnya tepat dilubang senggama Dewi, dengan sekali sentakan kuat Udin mendorong maju kontolnya menerobos vagina Dewi.
Bleeessssss……Batang kemaluan Udin menyeruak masuk kedalam vagina Dewi.

“Aaaggghhh…pelaann..Din, robek punyaku nanti…kontolmu besar sekali..,”jerit Dewi saat lubang vaginanya diterobos dengan kuat oleh kontol Udin.

“heeh..tenang bu, gak akan robek, tapi yang ada nanti merem-melek sama batangku ini,”jawab Udin.

Udin merasakan jepitan kuat dibatang kontolnya, dan ia merasakan dinding vagina Dewi berkedut-kedut, seolah-olah meremas-remas batang kontolnya, Udin merasakan nikmatnya memek Dewi itu, yang belum pernah dirasakan olehnya tatkala ia menyetubuhi istrinya yang sudah punya 3 anak.

Tak lama berselang Udin mulai memaju-mundurkan kontolnya didalam lubang vagina Dewi sssrttt….blesss…srrrttt…blesss…sssrtttt…bleess….

“Oohh…enak Din, terus…tekan yang dalam..yach…yang kuat..oohh…enak kontolmu Din…,”desah Dewi, yang merasakan nikmatnya sodokan kontol Udin divaginanya.

“Teruss….oohh…lebih cepat..yach…hhhmmm..aaghhh…nikmat…,”kembali Dewi mendesah.

“Uughhh…yach..tekan yang kuat…aaahhh…enak…nikmat…kontolmu,”rintih Hani yang sedang menikmati enjotan Gito.

“Terus..Git, lebih cepat…oohhh…puaskan aku…yachh…aaaghhh…nikmat sekali,”kembali Hani merintih keenakan.

“Uugghh…hhmmmm…sslllrrppp…memek ibu sempit sekali…hhmmm…sslrrrppp,”gumam Gito sambil mulutnya asyik menghisap-hisap payudara Hani bergantian kiri & kanan.

Sementara itu Nita juga sedang merasakan kenikmatan yang luar biasa, dari mulutnya tidak hentinya terdengar erangan-erangan keenakan,

“Ooohhh…enak..sekali…terus enjot kontol kalian…yang dalam tekannya…yaahhh..begitu…lebih cepat…naahh…nikmat sekali…terus…terus…,”erang Nita keenakan dienjot oleh Nanang dan Parmin.

Kedua payudara Nita juga tidak luput dari aksi Nanang, remasan-remasan tangan Nanang dikedua payudara Nita dan ditingkahi dengan hisapan-hisapan serta jilatan-jilatan pada kedua putingnya membuat Nita semakin mengerang kenikmatan.

“Ooohhh…Nang, hisap…terus…hisap…tetekku…yach…yang kuat..oohh..geli enak..,”Nita mengerang lagi.

“hhhmmm… ssslrrppp… hhmmm… ssslllrppp…memek ibu… juga… enak… sekali… sempit… ssllrrppp … hhhmmm,”desah Nanang.

“Ooohh…enak…ooohh…nikmat…,”Parmin merintih keenakan, sambil terus menggenjot kontolnya keluar masuk dalam lubang pantat Nita.

Rintihan, erangan, dan desahan terdengar tanpa henti dari mulut mereka, keringat mereka sudah membanjiri tubuh mereka dan bercampur aduk, bunyi suara ceplakan saat tubuh mereka beradu menambah ramai suasana persetubuhan mereka.

Cairan pelicin semakin banyak keluar dari kemaluan mereka, mempermudah keluar masuk batang kemaluan para lelaki didalam lubang-lubang para wanita, gerakan keluar masuk batang kemaluan para lelaki semakin bertambah cepat, akibatnya membuat para wanita semakin mengerang keenakan.

Mendapat sodokan-sodokan yang bertubi-tubi dari batang kemaluan para lelaki itu membuat para wanita itu mulai goyah, tubuh mereka mulai mengejang dan mengejut-ngejut, puncak kenikmatan para wanita sudah diambang pintu, sementara para lelaki mengalami hal yang sama, puncak kenikmatan mereka hampir mereka rengkuh juga, gerakan para lelaki itu sudah mulai tidak beraturan.

“Ooohh…aaku tidak tahan lagi… aku mau keluar..aahhh..nikmat…enak…,”Hani, Nita dan Dewi mengerang bersamaan, puncak kenikmatan untuk yang kedua kalinya akan mereka raih.

“Oooohhh…aku keluar…Oohh…tekan yang dalaammm….yang kuaat…,’kembali Hani, Nita dan Dewi mengerang bersamaan dan, sssrrrr….ssrrr….sssrr….sssrrr….vagina mereka menyemburkan lahar kenikmatan mereka membasahi batang kemaluan lelaki yang sedang berada dalam lubang mereka.

“Uughhh…hhmmm…aku keluar jugaa….aaagghh…enaaakk..uughh,”Ke empat lelaki itu mengerang secara bersamaan dan menekan dalam-dalam kontol mereka kedalam lubang para wanita itu, dan cccrreeeett….creeettt…ccreeett….ccreeett….kontol mereka memuntahkan lahar kenikmatan didalam lubang para wanita itu hampir berbarengan dengan semburan lahar kenikmatan dari vagina para wanita itu.

Tubuh mereka semua terlihat mengejut-ngejut seirama dengan muntahnya lahar kenikmatan mereka, nafas mereka terdengar memburu, pancaran puas terbias di wajah mereka. Selang tak lama setelah tetes terakhir lahar kenikmatan mereka menetes dari kemaluan masing-masing, mereka semua akhirnya tergolek kelelahan diatas karpet.


Masih Penasaran dengan aksi mereka, nantikan bagian ke 3.