Dewi - Pesta Ulang Tahun Anaknya bag. 7 (Tamat)

Gerakan Doni yang sedang menyodok-nyodokkan batang kemaluannya didalam lubang pantat Nita semakin bertambah gencar, akibatnya tubuh Nitapun maju mundur dengan cepat, ko**ol Roni yang sedalam cengkraman memek Nitapun ikut keluar masuk dengan cepat, sementara batang kemaluan Parmin dengan sendirinya keluar masuk mulut Nita seirama dengan gerakan maju mundur tubuh Nita, kedua payudara Nita berguncang maju mundur menerpa wajah Roni, Roni menyambut dengan mulutnya dan menghisap-hisap payudara Nita bergantian.

“Hhhmmmpp….sssllrrppp…hmmmppp…ssslrrppp…sssshhh…hh mmppp..aaaahh..sslrrpp… aahh …hhmmpp..ssslrrpp…ssshhh….hhmmmppp…sslrrppp…,”deng usan Nita terdengar disela-sela kesibukannya menyepong batang kemaluan Parmin.

“Uughhh…nikmat terus emot kon*olku…aaahh…uuggghh….aahhh..,”Parmin melenguh menikmati sepongan Nita.

“Hhhhmmpp.ssslrrppp…hhmm…ssslrpp…ooohhh..ssslrrpp. .hhmmpp…aaahhh…hhhmmpp,”Roni menggumam sambil terus menghisap-hisap tetek Nita.

“Ooohh..tante….enak betul ngentot tante…aaahh… nikmat….ooohh…,”Doni mengerang keenakan sambil terus mempercepat gerakannya.

“Ooohh…terus…entot…akuuu…oohh…sshhhh…hmmmppp….aaah h…enakk…nikmat…. ooohhh ….yang dalam…yang kuat…hhmmppp sslrppp….terus puaskan aku….ooohh..hhmmppp..ssllrpp …sshhh..aahh…hhmmpp..sslrrpp…,”desahan Nita terus terdengar disela-sela kesibukannya menyepong kon**l Parmin.

Selang tak lama tubuh mereka berempat bergetar dengan hebat, tubuh mereka meregang, puncak kenikmatan yang dinanti-nantikan oleh mereka akhirnya datang juga, tubuh mereka kelojotan, gerakan tubuh mereka semakin tidak beraturan, hampir secara bersamaan mereka mengerang, kemaluan merekapun hampir berbarengan memuntahkan lahar kenikmatan mereka.

Ccreeeettt..c.creeettt…ccreeett..ssrrr…sssrrr..ccr eeettt..creettt..creett..ssrrr..ssrrr… ketiga lubang Nita dipenuhi oleh pejuh yang menyembur keluar dari batang-batang kemaluan Doni, Roni dan Parmin, Roni merasakan hangatnya lahar kenikmatan Nita menyirami batang kemaluannya, Roni merasakan denyutan kuat dinding vagina Nita seolah meremas-remas batang kemaluannya, lubang pantat Nitapun ikut mengempot kuat saat Nita mencapai klimaksnya itu, Doni merasakan batang kemaluannya seolah dipijat-pijat oleh lubang pantat Nita, sementara Parmin menikmati sedotan kuat dibatang kemaluannya karena saat Nita sedang merengkuh puncak kenikmatannya itu Nita menyedot kuat-kuat batang kemaluan Parmin.

“Uuggghhh….gillaa..sedotannya…aaaku aaahhh…nikmat sekali…,”Parmin mendengus saat merasakan batang kemaluannya yang saat itu sedang memuntahkan cairan sperma disedot kuat-kuat oleh Nita, air pejuhnya langsung masuk dan ditelan oleh Nita.

“Akku keluar..ooohh…nikmat betul….enak..Tante..enak…ooohh…pantatmu…ini oohh…,”Doni mengerang keenakan merasakan empotan lubang pantat Nita.

“Akku juga..ooh…batang ko**olku seperti diremas-remas…aahh..oohh..,”Roni melenguh matanya merem melek menikmati pijatan-pijatan dinding vagina Nita di batang kemaluannya.

“Hhhmmpp…glleekk..ssllrrppp…gleeekk…ssllrrppp…aaah h…nikmat…sslrrpp..gleekk…oohh…. aku keluar…puas aku…ssslrrpp..gleekkk…ssslrrppp..gleekk..aahh…kon* **-***tol kalian betul… betul hebat..ooohh…nikmat sekali…,”Nita merintih keenakan ditengah kesibukannya menghisap pejuh Parmin.

Suara erangan dan rintihan mereka berempat hampir bersamaan dengan erangan Gito yang baru saja mencapai puncak kenikmatannya juga, saat Gito terkapar kelelahan dan sedang menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dicapainya, keempat orang ini juga sama-sama menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka rengkuh.

*****
“Uuughh…aaahhh…ssshhh..hhhmmpp…ssslrpp…hhhmmppp..s sslrrpp..aahh..sshh..oouuhh…. hhmmppp..sslrrppp..hhhmmpp..sslllrppp..aaahhh…enak …terus entot aku..buat aku puas…. Oohh …hhmmpp..sslrppp…sshhh…,”Hani merintih-rintih keenakan sambil mulutnya sibuk mengulum-ngulum batang kemaluan Udin.

“Uugghh…kalian betul-betul jantan…oohh..ini yang aku butuhkan selama ini…ssshhh..aahhh… hmmmppp..ssslrppp…aaahh…hmmmpp…slllrppp…nikmatnya… enak sekalliii…hmmpp..sllrpppp …aaaahh…ssshhh….hmmppp…slrrrppp…,” tak hentinya Hani merintih-rintih keenakan menikmati genjotan batang-batang kemaluan Dedi dan Anto.

Dedi dan Anto bekerja sama dengan baik saat mereka mengeluar masukkan batang kemaluan mereka, saat mereka mendorong maju batang mereka, merekapun menekannya dalam-dalam, sehingga dinding rahim Hani tersentuh oleh ujung kepala ko**ol Anto.

Sementara itu Udin yang sedang menikmati permainan mulut Hanipun merem melek menikmati sedotan-sedotan kuat Hani, pipi Hani menjadi kempot saat ia menyedot kuat-kuat itu, tubuh Udin menggigil keenakan dibuatnya.

“Uughh..gila sedotannya….enak..aahhh…terus sedot Bu, terus…buat aku muncrat…ooohh…. Aaahhh….nikmat betul ….,” Udin mengerang keenakan.

“Lubang pantatnya sempit banget bih…ooohhh….enak betul…ooohh….Tantteee…enak..betul.. ngentot anusmu …. Aaahhh…sedaapp…,”Dedi mengerang juga.

“Tanteee…memekmu..aaahh…hhmppp…sslrppp…tetekmu…mas ih mengkal…oouughh…sslrpp. Sempit bener memekmu…,”Antopun ikut mengerang merasakan jepitan yang ketat dibatang kemaluannya.

“Ooohhh….hhmmmppp…slrrppp..gleekk…ssslllrppp..sssh hh…aaaghhh…oouughh…kon***-***tol kalian juga enaaaaakk….besaaarr…puaskan aku…ooohh…hhmmpp…sllrppp….entot aku….yang kuat hhmppp…ssslrrrppp…ssshhh..aaahhh…tekan yang dalam….ooohh..hmmmpp…sslrrppp… enak…,”Hani semakin merintih-rintih.

“Tambah cepat sodokan kaliaan…ooughh…hmmpp..sslrpp…hmmppp…slrrppp…sshhaa ahhh… aku tidak tahan lagi…ooohh…sssshhhaaahhh…hhmmmppp…aaku mau kelluaar…ooohhh….yang cepat…oooghh…yang dalam….uuughh…sshhh…aaahh…entot..terus.. aakkuu…oooghh…enaakk…hhmppp…sslrrrpp…ssshh…sslrppp …sssshh..,” rintihan Hani semakin menjadi-jadi.

Dedi dan Anto menambah cepat gerakan keluar masuk batang-batang kemaluan mereka sesuai dengan permintaan Hani, dan mereka juga merasakan hal yang sama dengan Hani, puncak kenikmatan mereka sudah diambang pintu, Udinpun merasakan hal yang sama, dengan penuh nafsu Udin mulai mencecar mulut Hani dengan cepat, kedua tangannya memegangi kepala Hani, Hani dibuat gelagapan oleh jejalan batang kemaluan Udin dimulutnya, batang kemaluan Udin semakin dalam masuk dimulutnya, setiap Udin mendorong maju batang kemaluannya anak tekak dan tenggorokan Hani tersentuh oleh batang kemaluan Udin.

Dan hampir bersamaan lahar kenikmatan mereka menyembur dengan kuat, creeeettt….creeettt… ssrrrrr…ccreettt..ccreett…crettt..sssrrr….sssrrr…c creeettt..ccrreeettt…

“Oooohhh…aaaku keluaarr…,”pekik mereka berempat kompak, hampir bersamaan dengan pekikan Gito dan Doni cs, yang sama-sama berhasil merengkuh puncak kenikmatan mereka.

Anto, Dedi dan Udin menekan dalam-dalam batang kemaluan mereka di lubang-lubang senggama Hani, tubuh mereka meregang dan mengejut-ngejut seirama dengan berdenyutnya batang kemaluan mereka saat menyemprotkan lahar kenikmatannya, Hani menggelepar menyambut puncak kenikmatan yang berhasil ia raih, pantatnya mengejut-ngejut, vaginanya berdenyut-denyut kuat sambil memuntahkan lahar kenikmatannya dan membasahi lubang memek dan batang kemaluan Anto.

“Uuuugghhh..uuhuukk…gleeek….uuughhh..uuhuukk…gleee kk…hhmmppp…sslrrppp…ggleekk … ssslrppp…hhmmmppp…aaahh…oooohhh….,” Hani tersedak saat kemaluan Udin menyemprotkan air pejuhnya, pejuh Udin langsung masuk tenggorokan, Hani menelan pejuh Udin yang menerobos ditenggorokannya.

Akhirnya mereka berempat juga terkapar kecapaian menyusul Gito dan Doni cs yang baru saja terkapar juga, wajah puas terukir diwajah mereka.

*****
Vagina Siska yang semakin basah mempermudah keluar masuk batang kemaluan Hilman, Hilman dengan bertubi-tubi menyodokkan penisnya dimemek Siska, Siska mendesah-desah keenakan, Siska melenguh tubuhnya melenting matanya terbelalak saat ujung kepala penis Hilman menyentuh dinding rahimnya.

“Ouugghh…sshhh..aaahh…ssshhh…aahhh..hhmm..aaahh..s sshh…enak..terus…yang dalam..yang kuat…ooohh…puaskan aku…yang cepat…aah..sshhaaahh….,”rintihan Siska keluar terus menerus dari mulutnya saat menerima sodokan-sodokan penis Hilman.

“Memekmu juga enaaak…Tante…uuugghhh..aaahh….nikmatnya ngentot Tante…aaaghhh,” Hilman mengerang sambil terus mengeluar masukkan batang kemaluannya.

Rintihan Siska yang terus menerus disahuti oleh rintihan Rina yang sedang dipompa oleh Feri dan Nanang,

“Ouughh…enaknya….terus pompa aku…..entot aku..puaskan..aku lagii…aagghh..ssshhh..aahhh ….kalian hebat nikmatnya dientot seperti ini…..tambah cepat…tambah dalaamm…hmmm..ahhh.. sshhh..aagghh…oooghh….,” rintih Rina.

Tubuh Rina terlihat naik turun, kedua batang kemaluan kepunyaan Nanang dan Feri keluar masuk dengan cepat, tangan Feri menahan beban tubuh Rina dipantat sementara tangan Nanang menahannya dipinggang Rina, kerja sama Feri dan Nanang saat mengangkat dan menurunkan tubuh Rina betul-betul kompak.

Dewi pun tidak mau kalah dengan kedua temannya yang merintih-rintih keenakan akibat sodokan penis dilubang mereka, Dewi yang saat itu sedang menerima sodokan-sodokan Hendra di vaginanya dan Edwin di lubang pantatnya ikutan merintih meramaikan suasana yang semakin menghangat, suara rintihan Dewi sedikit berbeda dengan kedua temannya itu karena mulutnya sedang asyik menyepong penis Acep,

“Hhhmmppp..sslrrppp…aaahh…sshhh…aahhh…hmmppp..ssll lrrppp…ssslrppp..hhhmppp..oohhh entot…aku..tekan…aaaahh..yang dalam…hhmmpp..sslrppp…teruss….hhmpp…aahh..sshhh…. yang kuat…uuhuukk…uuhuukk..hhmmpp..slrppp…sshhh..aahh…, ” suara rintihan Dewi bercampur dengan suara sedotan-sedotannya dipenis Acep kadang-kadang suara tersedaknya terdengar saat penis Acep masuk terlalu dalam didalam mulutnya sehingga menyentuh anak tekaknya dan dinding tenggorokkannya.

Saat ketiga grup ini sedang asyiknya memacu birahi mereka untuk segera mencapai puncaknya, ketiga grup ini mendengar pekikan nikmat dari Gito, kemudian disambung oleh suara jeritan puas dari kelompok Doni dan kelompok Dedi, nampaknya Gito, Doni dan kelompoknya serta Dedi dan grupnya telah berhasil terlebih dahulu mencapai titik puncak pendakian kenikmatan mereka.

Ketiga grup yang masih asyik dengan pergulatan mereka ini semakin mempercepat gerakan-gerakan mereka, mereka berlomba untuk mencapai puncak kenikmatannya masing-masing, nafas mereka semakin memburu, birahi mereka semakin menggelegak, keringat mereka semakin deras keluar dari tubuh mereka, desahan dan rintihan mereka terus menerus terdengar.

Hilman semakin menggebu menggenjot penisnya keluar masuk dimemek Siska, Siska mengimbangi dengan putaran-putaran erotis pantatnya, Hilman menekan Siska memutar keatas, Hilman menarik Siska memutar kebawah, Hilman merasakan batang penisnya seperti dipilin-pilin, Hilmanpun melenguh keenakan bersahutan dengan rintihan nikmat Siska,

“Uuggghh…penisku..seperti.dipilin-pilin..ooohh..terus..Tante..enak..sekali…nikmat…go yangan pantatmu…persis goyangan Inul…oouughh..terus..tante…terus..putar..goyang…aa hhhh,” Hilman melenguh.

“Kooontoolmmu…jugaa…oooghhh….enaak…terus..tekan yang dalam…yang kuaat..agghh… enak….nikmaaat…yang cepat….puaskkaan. aku…,”Siska merintih-rintih keenakan.

*****

Feri dan Nanangpun mempercepat gerakan tangan mereka yang menaik turunkan tubuh Rina, gerakan penis mereka semakin cepat keluar masuk dilubang vagina dan pantat Rina, secepat gerakan naik turun tubuh Rina, Rina mendesah-desah menikmati sodokan-sodokan dua batang penis, Feri dan Nanangpun melenguh keenakan merasakan jepitan kuat di penis mereka.

“Oohhhh…enaakk…aaghh..terus..terus…yang cepat…yang dalam…terus..ooohh..enak sekali dientot kaliann…oooghh…aaagghh…kkooontooll..kaliann nikmaat..aaghh…sshhh..aaahhh… oohhh…,”Rina mendesah keenakan.

“Ooohh….Tante …memekmu jugaaa..enakk….oohhh…,”Feri melenguh.

“Iyaah..Bu…pantatmu juga sempit sekalii…ooohh…nikmat…,”Nanang melenguh.

*****

“Aaaaghhh….terusssss…tekaaann…hmmppp..sslrrppp…kko ontooll..kkaaaliann..hhmmpp..sslrrpp
aaaaghh..sshhh…hhmmppp…yang dalam..uuhuukk…uuhuukkk..nikmat….aaghh..ssshh..ooh h… hmmmmppp…sllrppp…,”Dewipun ikut mengerang-erang keenakan sambil tersedak-sedak saat penis Acep menyentuh anak tekak dan tenggorokannya.

“Tante….Ooohhh..ssedot punyakuuu..aaahhh..nikmat sekali seponganmu…Tante…hebat..aahhh ….terus Tantee.,..terusss..sedot yang kuattt…hhmm..aahhh…,”Acep mengerang-erang keenakan.

Hendra sambil menikmati penisnya yang sedang keluar masuk di memek Dewi sibuk dengan kedua payudara Dewi yang berguncang dihadapan matanya, mulutnya bergiliran menghisap dan menjilati kedua putingnya bergiliran kiri dan kanan, tangannya aktif meremas-remas kedua payudara itu, membuat kenikmatan Dewi semakin bertambah, Edwin dengan gencarnya menyodok-nyodokkan penisnya dilubang pantat Dewi, kedua tangannya ikut membantu gerakan maju mundurnya dengan berpegangan pada pinggang Dewi, saat ia menekan masuk penisnya tangannya menarik kuat pinggang Dewi sehingga penisnya melesak masuk lebih dalam lagi dilubang pantat Dewi, bukan hanya penisnya saja yang masuk lebih dalam tetapi penis Hendrapun menyeruak masuk lebih dalam sampai ujung kepala penis Hendra menyentuh dinding rahim Dewi dengan kuat, tatkala Edwin menarik mundur penisnya tangannya mendorong maju tubuh Dewi, begitu seterusnya lama-lama gerakannya semakin bertambah cepat.

*****

Gerakan tubuh Hilman semakin tidak beraturan, tubuhnya dan tubuh Siska mulai bergetar, kaki Siska mulai mengait dibelakang pinggang Hilman, terlihat kaki Siska mulai meregang, pantatnya terangkat, tubuhnya melenting, matanya terpejam, dari mulutnya terdengar desahan-desahan, dan

Sssssrrrr…ssrrrr…ssrrr… vagina Siska menyemburkan lahar kenikmatannya membasahi penis Hilman.

“Ooogghhh…akuu..keluarr….nikmatt..ooghh..ssshh..aa hhh..enaak….koontollmu…betuul..betull… maaanttapp…aaghh..sshhh..aahh…oooohhh….tekan yang ddaaalllaammm….,”Siska mengerang menyambut puncak birahinya yang berhasil ia rengkuh.

Hilman semakin mempercepat gerakannya, dan kemudian Hilman menekan penisnya dalam-dalam dilubang memek Siska, penisnya mengejut-ngejut menyemburkan spermanya di lubang senggama Siska,

Creettt…creett..creett… Siska merasakan dinding rahimnya hangat oleh semprotan sperma Hilman.

“Aaahhh…Tantee..aku juga keluar…memekmmu betull enak..aaaghhh…,”Hilman mengerang.

*****

Saat Siska dan Hilman saling menyemburkan lahar kenikmatan mereka, Rina melenguh panjang,

“Oouughhh….aaaku…keluuaaarr….aaaachhh..nikmatnya…d ieentoot..kaliann…aaahhh..sshhh… ooohhh…aaaaaahhhh…,” Rina melenguh, puncak kenikmatannya berhasil ia raih, tubuhnya bergetar hebat, pahanya terlihat mengejang, pantatnya mengejut-ngejut saat vaginanya menyemburkan lahar kenikmatannya.

Sssssrrrr…..ssrrrr…..ssssrrr….vaginanya semakin bertambah basah akibat semburan cairan kepuasan Rina.

Hampir bersamaan Feri dan Nanangpun mencapai puncak birahi mereka, mereka menurunkan tubuh Rina kebawah menyambut sodokan penis mereka, sehingga penis mereka menghujam dalam-dalam dilubang memek dan pantat Rina, penis mereka berbarengan mengejut-ngejut mengeluarkan pejuhnya.

Creeettt..ccreeettt…creettt…Rina merasakan hangatnya pejuh mereka berdua menyirami kedua lubangnya.

“Ooohhh…aaku juga keluar ….Tante…eenaakkk…nikmatnya…memekmu inii…,”erang Feri.

“Akku juga kkeeluar…aaaghh…aaahhh…oohhh…Bu….ooohhh..,”Nanang mengerang hampir bersamaan dengan erangan Feri.

*****

Mendengar erangan kepuasan kedua temannya membuat Dewi semakin ingin cepat-cepat menuntaskan hasrat birahinya, tubuhnya dimaju mundurkan lebih cepat, sedotan-sedotannya semakin menggila dipenis Acep, Acep yang mendapat serangan itu menjadi kelabakan, penisnya mulai mengejut-ngejut..dan creettt..creett..creett..

“Tanteee..aku keluuaar..oohh…gila sepongan Tante…aaahh..enak..betull…,” Acep mengerang, tubuhnya bergetar hebat, pantatnya ia tekan kedepan, penisnya melesak lebih dalam di mulut Dewi.

“Uuhuukk…uuhuukk….gleeekk…uuhuukk..uuhukk..gleekk… .sssslrpp..uuhuukk…hmmppp…gleek…sslrrpp..hhmmpp…ss lrrpp…,” Dewi tersedak-sedak akibat lesakan penis Acep yang menyentuh dinding tenggorokannya dan terjangan sperma Acep ditenggorokannya yang langsung masuk mengalir kedalam perutnya.

Gerakan Dewi terhenti sebentar saat ia sedang tersedak itu, tapi gerakan Edwin dan Hendra tidak berhenti, malahan mereka semakin meningkatkan akselarasi penis mereka dilubang memek dan pantat Dewi.

Setelah penis Acep tuntas meneteskan tetes terakhir spermanya, Dewi kembali mengikuti gerakan Edwin dan Hendra dengan memaju-mundurkan tubuhnya menyambut sodokan penis-penis mereka.

Tubuh mereka mulai bergetar dengan hebat, gerakan tubuh mereka mulai tidak beraturan, dan tiba-tiba dengan satu kali sentakan kuat Edwin menarik pantat Dewi kebelakang dan Edwin sendiri mendorong maju pantatnya, penisnya dan penis Hendra terbenam lebih dalam di lubang memek dan pantat Dewi.

Ccreeettt…ccreeettt…ccreeett…sssrrr…sssrrr…sssrrr… ccrreeettt..cccreett…ccreett….hampir bersamaan ketiga kemaluan mereka mengeluarkan lahar kenikmatannya.

Tubuh mereka mengejang dan meregang, mereka bertiga menggelepar menyambut kedatangan puncak kenikmatan mereka, suara erangan mereka bersahutan.

“Ohhh….Tantee..aku keluaar…nikmaatttnya..pantatmu ini..aaahh..ooohh..,”Edwin mengerang.

“Akuu juga Tanteee..aakuu…keluarr…aaahhh..meemekmu..enaak…Tan tee…,”Hendra mengerang juga.

“Shhh….aaaghh…ooohhhh…koontolll..kaliann…betulll hebatt…aaku ppuaass..sekali.dientott…. oleh…kaliaan…aaaghh…ssshhh..aahhh….ssshhh..aaahh…. ,”Dewipun merintih-rintih menikmati terjangan lahar kenikmatannya yang sedang muncrat.

*****

Pesta Ulang Tahun anaknya Doni berhasil Dewi rubah menjadi pesta seks yang tidak akan pernah dilupakan oleh dia ataupun teman-temannya, dan tentu juga yang pastinya tidak akan dilupakan oleh Doni beserta teman-temannya, dan sudah jelas pesta ini tidak akan dilupakan oleh Gito cs.

Pesta seks ini terus berlanjut sampai matahari bersinar dengan teriknya dan mereka semua telah kehabisan tenaga serta nafsu birahi mereka semua betul-betul telah terlampiaskan, entah berapa kali mereka semua mendapatkan puncak kenikmatan dari persetubuhan itu, tapi yang jelas para lelaki yang ada dipesta ini merasakan tubuh kelima wanita itu.

TAMAT.

Nantikan kisah Dewi selanjutnya.

Kalau ada saran dan usul serta ada imajinasi yang ingin dituangkan, saya terima dan akan saya coba menuangkannya dalam kisah Dewi ini.