Dewi - Ki Jaya, Dukun Sakti, bag 2

Ki Jayapun tersenyum melihat Dewi tersipu malu, kemudian ia ingin membuktikan kepada Dewi bahwa pengobatannya telah berhasil, iapun menoleh kearah Yono, dan….

“Kamu sini,”perintah Ki Jaya kepada Yono

Dengan perasaan senang Yonopun segera menghampiri bale bambu dimana nyonyanya sedang berbaring itu.

“nak Dewi bangun, dan Yono tiduran disitu,”kembali Ki Jaya memerintahkan mereka, yang segera dipatuhi oleh mereka.

“sekarang nak Dewi naiki tubuh si Yono, dan masukkan kontolnya kedalam memek nak Dewi,”Ki Jaya memerintahkan selanjutnya apa yang harus mereka lakukan.

Dewipun segera melakukan perintah Ki Jaya, di kangkanginya tubuh Yono dan kontolnya Yono yang sudah sangat mengeras itu dipeganginya dan diarahkan ke lubang vaginanya, setelah kepala kontolnya Yono terjepit oleh bibir memeknya, Dewi mulai menurunkan pantatnya sehingga batang kemaluan Yono mulai menerobos masuk kelubang vaginanya, Dewi merasakan batang kontolnya Yono menggesek perlahan di dinding vaginanya, dan Yono sendiri merasakan lubang memek Dewi lebih ketat dari waktu dia untuk pertama kalinya ngentot dengan nyonyanya ini, baik Dewi dan Yono merasa heran akan hal tersebut, padahal barusan memek Dewi itu habis diterjang kontolnya Ki Jaya yang luar biasa besar dan panjang.

“hehehehe….gak usah kaget nak Dewi, memekmu sekarang ini akan langsung menyesuaikan dengan besar kecilnya batang kemaluan yang menyetubuhimu,” Ki Jaya menjelaskan.

Dewi dan Yono semakin yakin dengan kesaktian sang dukun ini setelah mendengar penjelasan dari Ki Jaya itu, kemudian Ki Jaya memasukkan tangannya kedalam mangkuk dan mengusapkan tangannya itu ke batang kemaluannya, setelah itu Ki Jaya mulai mengarahkan kepala kontolnya ke anus Dewi.

“Nah…ini ritual yang ketiga, nak Dewi, sekarang anusmu akan kubuat sama dengan memekmu, jadi sebesar apapun batang kemaluan lelaki yang menyetubuhimu, lubang anusmu akan menyesuaikannya dan saat selesai lubang anusmu akan kembali normal,” Ki Jaya menjelaskan.

“dan kamu Yono, kamu diam saja, nikmati saja memek nyonyamu itu, kamu jangan gerakkan kontolmu, nanti kontolmu akan keluar masuk dengan sendirinya, kamu boleh menikmati tetek nyonyamu itu,” kata Ki Jaya.

“iyaaah… Ki,” jawab Yono yang saat itu merasakan enaknya jepitan memek Dewi dan Yono merasa dinding vagina Dewi berdenyut-denyut seolah-olah sedang memijat-mijat batang kontolnya.

Kemudian dengan mulut komat-kamit merapal mantra , Ki Jaya mulai mendorong masuk kontolnya itu kedalam lubang anus Dewi, dengan perlahan tapi pasti batang kontolnya Ki Jaya terbenam seluruhnya di anus Dewi, Dewipun melenguh sejadi-jadinya merasakan lesakan kontolnya Ki Jaya di anusnya ditambah dengan sumpalan kontolnya Yono di memeknya.

“Ooouuuhhhhhhh……aakii…. Enaaaakkkk…. Nikmaaattt…. Ki..,”lenguh Dewi.
“hhhmmm… ssllrrrppp…. hhmmmm…. ssslrrrppp… aaahhh… tetek nyonya enaak, memeknya juga tambah peret…ooohhh… nikmaatt… ngentot nyonya enaaakkk…dan nikmat…sssslrrrppp,” Yonopun mendesah sambil mulutnya sibuk bergantian menghisap-hisap kedua payudara Dewi.

“Ouughh…Yon… kontolmu juga enaaakk… memekku penuh dibuaaatnyaa… terus hisap.. tetekku…Yooon… aaaghhh.. enaakk.. dientot kalian…dua lubangkuuu… penuh sesak oleh jejalan batang kemaluan kaliaannn…aaaghhhh… Yooonn… aaaagghh akii..,” Dewipun tambah mengerang menikmati hisapan dan jejalan kedua batang kemaluan di anus dan vaginanya.

Ki Jaya sambil mulut komat-kamit, kedua tangannya mulai memegangi pinggang Dewi, kemudian dengan tangannya ia mulai memaju-mundurkan tubuh Dewi dengan perlahan, sehingga kontolnya dan batang kemaluan Yono keluar masuk dengan sendirinya, gesekan batang kemaluan kedua lelaki ini dengan ketatnya menggesek dinding vagina dan anus Dewi, Dewipun semakin mengerang sejadi-jadinya dan Yono sendiri semakin merasa keenakan.

“aaaghhh… Kii… terusss…. Jangan berhenti… beri akuuu… kepuassaaann.,.. lagiii… aaagghhh…. Kiii… ooohhh… nikmaaaatt… Kii… teruss… terusss… tekan kontolmu yang besar itu Ki, lebih dalam …aaaaghhh…. Ki…,”erang Dewi

“Nyonyaaaa.. enaakkk…. Memekmmu…tambaaahh… nikmaatt….ssslrrrppp….hhmmm… ssslrrrppp… hmmmm..aaagghhh,”Yonopun mengerang.

Yono yang untuk kedua kalinya menyetubuhi Dewi dengan orang lain merasakan perbedaan yang sangat jauh, saat dia melakukan DP dengan Pono tidak senikmat yang ia lakukan sekarang dengan Ki Jaya, memek Dewi lebih ketat melingkari kontolnya sehingga pergesekan batang kontolnya dengan dinding vagina Dewi menjadi lebih enak apalagi kontolnya KI Jaya yang luar biasa besar itu menyumpal penuh anus Dewi, sehingga menekan lebih kuat ke dinding vagina Dewi, di tambah vagina Dewi yang sekarang ini dapat memijat-mijat, ini semua dapat dia rasakan karena Ki Jaya yang perlahan-lahan memaju mundurkan tubuh Dewi.

“Aagghhh… nyonyaaaa… ssslrrpppp…hmmmm… enaaakk… ssslrrrpp…sssllrrppp…. Nikmaaat…memekmu pereet..sekaaalii…ooohhh… nyaaaa…. Aakuuu mmaau keluar.. aaaghhh gak tahann kontolku dipijaat..pijaaat..memekmmuu… nyonyaaa…,”Yono mengerang

“Aaakuuu…jugaaa…gak tahaaan… lagiii oooughh… nikmaaattnnyaa… dientot kalian berdua….aaaaaghhh…. sedaaaappp….enaaaakk… teruussss….Ki…. dorong yang lebih dalam…Ki….aaaku mau keluaar…,” Dewipun mengerang

Ki Jaya yang masih tetap merapal mantra itu tetap asyik memaju mundurkan pantat Dewi, dan saat ia mendengar erangan Dewi yang mau mencapai puncak kenikmatannya yang ke lima kalinya itu, dengan hentakan yang pasti, tangannya menarik pantat Dewi kearah tubuhnya sehingga kontolnya melesak jauh kedalam lubang anus Dewi, begitu pula dengan kontolnya Yono yang ikut melesak lebih dalam di memek Dewi, kemudian Ki Jaya menghentikan gerakan tangannya yang mendorong dan menarik pinggang Dewi itu.

Ssssrrrrrr….ccreeeettt….ssrrrr….creeeetttt…ssssrrr r…cccreeeett… hampir bersamaan memek Dewi dan batang kemaluan Yono memuntahkan lahar kenikmatan mereka.

“Ooooggghhh…Yooonn… Kiii… aaakuuu… keluaaarrr….. enaaaaakkk sekalii… aaaaghhhh…. ,”Dewi mengerang saat menyambut puncak kenikmatannya yang berhasil ia rengkuh kembali.

“Aaaaaaaghhh… Nyyaaaa… enaaaaakkk.. aaakuu juga keluaaar…. Nikmatnya ngentot nyonyaaaa… aaaaagggghhhh….,”Yonopun mengerang menandakan ia juga berhasil meraih puncak kenikmatannya.

Ki Jaya tersenyum mendengar itu semua, mulutnya berhenti merapal mantra, selang tak lama setelah nafas Dewi dan Yono tidak terdengar memburu lagi, Ki Jaya mulai menarik keluar kontolnya dalam jepitan lubang anus Dewi.

“hehehehe… gimana enak nak Dewi, dan kamu Yono gimana rasanya memek nyonyamu itu, lebih enak kan,”Tanya Ki Jaya kepada Dewi dan Yono.

Dewi kembali tersipu malu mendengar pertanyaan Ki Jaya itu, sambil ia mengangkat tubuhnya, sehingga kontolnya Yono terlepas dari jepitan vaginanya, dengan perlahan dari lubang vaginanya mengalir keluar sperma Yono, Yono sendiri tidak menjawab tapi tersenyum puas dapat merasakan kembali memek nyonyanya itu, apalagi memek nyonyanya sekarang lebih peret.

Ki Jaya kembali memasukkan tangannya ke mangkuk dan mengusapkan kedua tangannya ke batang kemaluannya yang masih berdiri dengan gagahnya, kemudian ia berdiri diatas bale dan menghampiri Dewi yang sedang duduk, dan mengasongkan kontolnya itu ke mulut Dewi.

“nah sekarang ritual yang ke empat, jilatin dan hisap kontolku nak Dewi, masukkan kontolku semampu mulutmu menampung kontolku ini,” kata Ki Jaya.

Dewipun segera mematuhi perintah Ki Jaya, dengan bernafsu kontolnya Ki Jaya ia masukkan ke dalam rongga mulutnya, tapi karena terlalu panjang dan besar, batang kemaluan Ki Jaya hanya bias masuk setengahnya saja, itu juga sudah membuat Dewi gelagapan dan terbatuk-batuk saat kepala kontolnya Ki Jaya menyentuh anak tekaknya, kemudian dengan lincahnya Dewi mulai memainkan mulutnya di batang kemaluan tersebut, di jilatinya batang kemaluan tersebut dan juga di hisap-hisapnya, Yono melihat mulut Ki Jaya kembali komat-kamit, sementara Dewi semakin asyik mengulum-ngulum dan menghisap-hisap batang kemaluan Ki Jaya itu.

Kurang lebih sepuluh menit sudah Dewi mengoral kontolnya Ki Jaya itu, tapi terlihat Ki Jaya belum menampakkan tanda-tanda mau keluar, sementara Yono sudah terbangkit lagi gairah nafsu birahinya, begitu pula dengan Dewi yang sedang asyik mengkaraoke kontolnya Ki Jaya itu mulai terbangkit lagi gairah birahinya, Dewi merasakan cairan pelicin Ki Jaya semakin sering keluar dan tanpa rasa jijik sedikitpun ia menelan air ludahnya yang sudah bercampur dengan cairan pre-cum kontolnya Ki Jaya.

“Nah, sekarang nak Dewi kembali tiduran, dan kamu Yono geser sana, kamu nonton saja dulu,”kata Ki Jaya, saat dia telah selesai merapal mantranya dan menarik kontolnya dari kuluman mulut dan genggaman tangan Dewi.

Dewi segera mematuhi perintah Ki Jaya, begitu pula dengan Yono yang segera menggeserkan pantatnya kepinggiran bale, setelah Dewi telentang dihadapannya, Ki Jaya mulai mengarahkan kontolnya ke lubang senggama Dewi, saat kepala kontolnya berada dalam jepitan bibir vagina Dewi, Ki Jaya mulai menekan masuk kontolnya itu kedalam lubang senggama Dewi, dengan perlahan tapi pasti kontolnya itu terbenam seluruhnya dalam rongga kewanitaan Dewi, kemudian Ki Jaya mulai mengeluar masukkan batang kemaluannya itu, Dewi merintih-rintih akibat perlakuan Ki Jaya itu.

“Eehhh…enak…nak Dewi..hehehehe,”Tanya Ki Jaya sambil terkekeh-kekeh, sekarang Ki Jaya tidak merapal mantra lagi, yang ada sekarang ia ingin juga menikmati memek nyonya sexy ini, hasil karyanya sendiri.

“Iyaaa.,…Ki,.. enaaak…kontolnya aki enaak betul…aaaagghh…terus…Ki…yang dalam… tekaaann… yang dalam…Ki… aaaghhhh…yang kuat….puaskan aku…Ki, entot akuu… Ki oooughhh…Ki….,”rintih Dewi

Sodokan-sodokan Ki Jaya semakin bertambah cepat dan semakin menusuk lebih dalam di lubang memek Dewi, Dewi semakin blingsatan dibuatnya, kepalanya bergoyang kekiri dan kekanan merasakan nikmat yang sangat, mulutnya tak hentinya mengeluarkan suara rintihan dan desahan, kontolnya Yonopun semakin mengeras menyaksikan itu, terlebih mendengar suara erangan dan rintihan kenikmatan nyonyanya. Ki Jayapun semakin gencar menyodok-nyodokkan kontolnya, ritme keluar masuk kontolnya di memek Dewi semakin bertambah cepat, membuat Dewi semakin merintih-rintih keenakan, sementara itu Yono hanya bisa menelan ludah saja melihat nyonyanya kelojotan dan merintih-rintih keenakan disodok oleh kontolnya Ki Jaya sambil ia memainkan kontolnya sendiri.

“Ooouughh..akiii.. enaaaakkk…. Terussss….Kiiii…. terussss…. Ssodddoookk.. yang lebih dalaaaam… kontolmuuuu.. aaaaghhh….sssshhhh..aaaahhh…oohhh…aaahhh…oohhh nikmaaaattt…Kii….. dientoooottt… akii… memang enaaakk… aaahhh…ooohh..aaahh…,” Dewi semakin merintih-rintih.

Yono yang mendengar rintihan Dewi dan melihat kontolnya Ki Jaya yang semakin cepat keluar masuk di lubang vagina nyonyanya itu, semakin cepat gerakan tangannya mengocok kontolnya sendiri, nafsu birahinya semakin memuncak melihat permainan seks Ki Jaya dan Dewi, sementara itu Ki Jaya semakin menghentak-hentakkan kontolnya saat batang kemaluannya itu masuk ke relung lubang senggama Dewi, sehingga membuat tubuh Dewi terguncang dengan hebatnya, Dewipun semakin merasa keenakan merasakan hujaman kontol Ki Jaya itu yang masuk lebih dalam di lubang senggamanya.

Dewi merasakan puncak kenikmatannya yang untuk kesekian kalinya itu akan segera di rengkuhnya, Ki Jayapun merasakan hal yang sama juga, Ki Jaya merasakan desakan spermanya sudah berada di kepala kontolnya, Ki Jayapun semakin mempercepat gerakannya, dan mulutnya kembali komat-kamit, Yonopun sudah mendekati puncak birahinya.

“Oooohhh.. Ki.. aku keluaaarrr…aaaahhh….aaaahhh…. ssshhh… oooohhhh.. enaaakk.. Ki, aku puaaaassss…. Dientoottt..aki…hhmmm…aaaahhh….,” Dewi mengerang saat memeknya menyemburkan cairan birahinya.

“ooohhh….ooohhh…aku juga keluaarrr…nyonyaaa…..,”Yonopun mengerang saat kontolnya menyemprotkan air maninya.

“Naaak… Dewiii… sambuttt pejuhkuu…iniii… ddaaann…ini aadalahh. ritual terakhir…”Ki Jayapun mengerang sambil kontolnya menyemprotkan air maninya di dalam rongga rahim Dewi.

Sssrrrr…creeeett….sssrrrr…creeeetttt….srrrrrr….cre eeetttt….ssssrrrrr….ccreeeetttt

Kemaluan mereka secara bersamaan menyemburkan lahar kenikmatannya yang berhasil mereka rengkuh, kontolnya Yono menyemburkan spermanya keatas dan jatuh kelantai, sementara kontolnya Ki Jaya menyirami rahim Dewi dengan kuat, Dewi merasakan rahimnya hangat oleh spermanya Ki Jaya, sementara itu memek Dewi membasahi batang kemaluan Ki Jaya yang terbenam di dalam lubang rahimnya.

Setelah mendiamkan dan menikmati pijatan memek Dewi, Ki Jaya perlahan-lahan menarik keluar kontolnya yang sudah mulai lemas, di ikuti dengan spermanya yang perlahan-lahan mulai menetes dari lubang vagina Dewi.

“Nah, nak Dewi, tuntas sudah ritual pengobatan ini, ritual terakhir adalah agar nak Dewi tidak bisa hamil, makanya saya harus menyemprotkan pejuh saya kerahim nak Dewi,” Ki Jaya menjelaskan pengobatannya sudah selesai dengan keluarnya sperma dari kontolnya.

“Pokoknya, sekarang ini siapapun lelaki yang menggauli nak Dewi, akan selalu patuh dan taat kepada nak Dewi, terutama kemaluan nak Dewi bias menyesuaikan dengan segala ukuran kemaluan lelaki,” Ki Jaya menambahkan tapi sambil berbisik.

Dewi yang mendengar semua itu, menganggukkan kepalanya tanda mengerti, tak lama kemudian Dewi mulai mengambil seluruh pakaiannya dan mengenakannya satu-persatu, kemudian Dewi mengambil sejumlah uang dari dalam tasnya dan diberikannya kepada Ki Jaya.

“Ki, ini saya bayar seadanya dulu, besok saya akan kembali lagi untuk membayar lagi,” kata Dewi saat memberikan uang tersebut kepada Ki Jaya.

“Baik, nak Dewi, yang penting nak Dewi puas dengan hasil pengobatan saya, kapanpun pintu rumah ini terbuka untuk nak Dewi datang kembali, tidak usah dipaksain harus besok,” Ki Jaya menjawab

“Baiklah Ki, kami pamit dulu,”kata Dewi berpamitan setelah lengkap berpakaian.

Dewi dan Yonopun kembali lagi ke Jakarta dan mereka langsung pulang ke rumah, di perjalanan Dewi merasa hari ini dia betul-betul beruntung dapat menikmati kepuasan bersetubuh sampai beberapa kali dan yang penting kemaluannya bias menyesuaikan dengan kemaluan siapapun yang akan mengentotnya, dan yang jelas suaminya nanti akan patuh terhadap dia walaupun dia ngentot dengan siapapun di hadapan suaminya sekalipun, sementara Yono merasa puas juga karena dia yang pertama mencobai memek nyonyanya yang telah di obati, dan dia merasakan memek nyonyanya itu bertambah sempit dan bisa memijat-mijat sekarang ini.

TAMAT.