Camping Ria 2

Pernah suatu hari Pak Paijo meminta kami ke desanya dan menginap semalam
karena anaknya kawin. Aku mengantar istriku pagi harinya karena istriku
diminta membantu mempersiapkan konsumsinya, sedangkan aku kembali ke
kotaku karena ada pekerjaan yang aku selesaikan.
Malam itu, Istriku diminta bersanggul dan memakai kain kebaya dan kain
panjang, tapi tidak lazimnya istriku disuruh memakai camisole hijau di
balik kebayanya yang tembus pandang sehingga puting susu istriku tersembul
di balik kebaya hitam yang tembus pandang dan leher kebaya itu begitu
rendah sehingga belahan payudara istriku amat sangat tampak dan membuat
lelaki yang di depannya akan mudah melihatnya.
Sedangkan, kain panjang yang dipakai istriku benar-benar ketat
memperlihatkan pantat bahenol istriku, ironisnya kain panjang istriku
tampak longgar di bagian bawahnya bahkan apabila istriku melangkah terlalu
lebar paha padat istriku yang mulus akan tampak.
Malam itu istriku, diminta sebagai penulis pemasukkan uang dan letaknya
agak tersembunyi di samping belakang penerima tamu dan aku tak mengerti
ada semacam pita merah di tengah belahan payudara istriku.
Malam itu, aku sedikit terlambat datang dan anak-anak Pak Paijo
menyambutku dan mempersilahkan aku duduk di di deret kedua bagian depan
Tanpa sengaja, aku melihat saat serombongan lelaki tua datang berjumlah 3
orang dan tanda yang dipakai seperti yang dipakai istriku semacam pita
merah di dadanya.
Saat ke tiga orang itu datang, terlihat mereka sangat dihormati oleh
penduduk yang datang ke undangan Pak Paijo bahkan Pak Paijo sendiri yang
menyambut mereka bertiga dan menunggu satu per satu menulis nama dibuku
undangan dan alangkah terkejutnya aku saat lelaki pertama memberikan
setumpuk uang di meja tempat istriku menulis dan yang lebih mengagetkanku,
Pak Paijo memberitahu kepada lelaki itu dan lelaki tua itu pun menatapku,
dan dengan tanpa ragu orang tua itu mendekat ke istriku yang sedang
menulis uang yang diterimanya dan tangan kanannya tanpa ragu langsung
memencet puting susu istriku yang tampak menonjol dibalik camisole dan
kebaya tembus pandang itu dan tak ayal lagi istriku langsung mendesis.
Begitpula, lelaki berikutnya ada yang memencet dan memelintir puting susu
istriku, bahkan meremas remas payudara istriku tanpa rasa takut, maupun
malu.
Perasaankupun semakintak karuan, saat waktu makan dimana ke tiga orang itu
diminta di kamar khusus untuk menikmati hidangan dan istriku diminta yang
melayani oleh Pak Paijo. Pak Paijo sendiri duduk bersamaku tanpa ada orang
lain di depan kamar khusus itu dan akupun tak bernafsu makan saat kulihat
ke tujuh lelaki tua itu, minta dilayani seperti pembesar atau boleh
dikatakan sebagai para tuan besar, dan kulihat lelaki tua yang pertama
memencet puting susu istriku, saat itu dengan enaknya menjamah payudara
kanan istriku saat istriku mengambilkan air minum untuknya saat mereka
selesai makan dan seteleah istriku memebersihkan meja makan itu, awalnya
istriku tampak menolak, tapi dengan kasar lelaki tua itu memegang tangan
istriku dan mendudukkan istriku dipangkuannya dan begitu istriku dipaksa
duduk oleh lelaki tua itu kulihat mulut lelaki tua itu meniup tengkuk
istriku dan hanya dengan tiga tiupan tampak istriku lunglai dan
selanjutnya lelaki tua itupun meremas remas kedua payudara istriku yanng
masih terbungkus camisole dan kebayanya dari belakang.
“Paaak, jangaan ….’rintih istriku, tetapi lelaki tua itu tak perduli oleh
rintihan istriku dan kini meminta istriku untuk menurunkan camisole nya
pelan.
“Ayo, turunkan pelan,” perintahnya.
“Jangan, paak,”istriku menghiba, tapi kedua tangan istriku tetap
menurunkan camisole pelan sehingga kedua puting susu nya secara langsung
tergesek oleh camisole nya hingga aerola istriku bagian atas tampak.
“Tarik ke atas lagi …..”perintahnya dan istriku menarik ke atas
camisolenya dan kulihat istriku tampak mulai bernafsu saat ntuk kedua
kalinya camisolenya menggesek kedua puting susunya dan hingga bulatan
payudara istriku bagian bawah tampak dan lelaki tua itu sekali lagi
memerintahkan istriku yang mulai meradang dan mendesis lemah itu.
“Ayo, turunkan lagi, ditarik, diam, ditarik, diam,”perintahnya
“Ecch, ecch, eech, eech,”kdengar istriku mendesis desis saat puting susu
seperti tersentak sentak digesek oleh camisolenya.
Tampak olehku kedua puting susu istriku sudah mencuat menegang kaku
menandakan nafsu istriku sudah naik.
Karena tarikan terakhirnya agak keras maka secara bersamaan kedua puting
susu istriku langsung tersingkap dari camisolenya.
“Aku suka ini..”kata lelaki tua itu dan kedua tangan keriputnya langsung
memencet kedua puting susu istriku yang langsung mendesis.
“Paaak ….jangaaa eeenngngngccchhh ….”istriku mendesis saat jari jari
tangan keriput it menarik kedua puting susu istriku
“Ampuuun paaak …”desis istriku saat lelaki tua itu memelintir keras puting
susu istriku sambil menariknya
Kulihat kedua lelaki tua lainnya menelan ludah saat ketuanya menarik narik
sambil memelintir kedua puting susu istriku.
Lelaki tua itu, dengan tanpa kasihan menarik keatas kedua puting susu
istriku yang mengerang kesakitan sehingga kedua tangan istriku menangkup
kedua payudara sendiri, sambil ikut berdiri.
“Ampuuun paaaak saaaakiiiitt……”erang istriku
Tangan kanan lelaki tua itupun menarik ke bawah sehingga tubuh istriku pun
mengikuti arah tarikan lelaki tua pada puting susu istriku dan akhirnya
lelaki tua itu menarik puting susu istriku hingga tubuh istriku
menelungkup di meja makan. Lelaki tua itu bahkan menarik puting susu
istriku hingga kedua kaki istriku berjinjit.
“Ampuuun paaaak ampuuun saaakiiiit eeccchhh …suddaaah paaaak ..”istriku
merintih rintih kesakitan, tetapi lelaki tua terus menarik puting susu
istriku sehingga tubuh istriku tertelungkup membujur di meja makan itu dan
kaki kiri istriku akhirnya terangkat dan kain panjang istriku tersingkap
karena tarikan kaki kirinya dan paha padat istriku tersingkap, secara
langsung lelaki tua menyusupkankan tangan kirinya ke paha istriku “Paaaaak
jangaaaaan …”rintih istriku saat tangan kiri lelaki tua mengelus paha
padat istriku dan terus menyusup ke kain panjang istriku yang terbuka
menuju selangkangan istriku.
“Paaaak sudaaheeecccchh ……”istriku mendesis saat lelaki tua
menggosok-ngosok selangkangan istriku.
“Lebat juga,”kudengar komentar lelaki tua itu setelah merasakan
selangkangan istriku yang rupanya tak memakai celana dalam malam itu.
Tangan lelaki tua itupun menarik puting susu istriku kembali sehingga
posisi kepala istriku sejajar dengan punggungnya menjauh dari meja makan.
“Paaak suddaah ecch eech eech…”istriku mendesis desis dan kedua tangan
istriku memegang pergelangan tangan kanan lelaki tua yang tengah menarik
puting susu istriku ke bawah dan kini istriku menungging dimana pantat
bahenol lebih atas dari kepalanya dan “Mmmmffff paaaak …..”istriku
mendesis saat tangan kiri lelaki tua menggosok-ngosok kembali selangkangan
istriku dan pantat bahenol istriku mulai bergoyang oleh gosokan lelaki tua
itu.
Kedua lelaki tua yang lainpun berdiri mendekati istriku yang menungging
nungging kan pantat bahenol nya yang masih terbalut kain panjang akibat
gosokkan ketua para lelaki tua itu di selangkangan istriku yang terus
mendesis desis.
“Paaak …. ampuuun eecch eeccch …”istriku merintih kembali dan rupanya
istriku telah mengeluarkan lendir di bibir vagina nya saat lelaki tua itu
menggosok-ngosok selangkangan istriku mngeluarkan bunyi kecepak “cek cek
cek” dan kedua kaki istriku semakin melebar seakan memberi ruang tangan
kiri lelaki tua yang terus semakin ganas menggosok-ngosok selangkangan
istriku.
“Din … To …Angkat perempuan ini..”kata lelaki tua itu kepada dua temannya
yang sudah berada di sebelah kiri dan kanan istriku dan mereka berdua
mengangkat tubuh istriku ke atas meja makan di depan ketua mereka seolah
menyanjikan makanan buat ketua mereka.
“beres juragan Diran..”jawab Pak To dan Pak Din
Kedua lelaki tua yang dipanggil Din dan To mengangkat tubuh istriku dengan
kasarnya mengkangkangkan kedua kaki istriku dan tampaklah selangkangan
istriku yang tak memakai celana dalam dan ditumbuhi bulu bulu lebat.
“Bener, Paijo, jembutnya lebat perempuan ini “komentar lelaki tua melihat
selangkangan istriku.
“Paaak …”istriku mendesis kembali saat telunjuk lelaki tua mencolek colek
selangkangan istriku dan “Paaaak sudd …. eeech …eecch ..”istriku merintih
kembali saat daerah kelentit istriku dicolek colek dan Pak To dan Pak Din
yang memegangi istriku kini menarik ke atas kedua lutut istriku sehingga
kedua kaki istriku terkangkang lebar memperlihatkan bibir vagina istriku
yang berbulu lebat yang telah lembab oleh lendir kewanitaannya dan
menyodorkan selangkangan istriku ke pada lelaki tua yang duduk di depan
istriku hingga pantat bahenol istriku di pinggiran meja makan itu.
Istriku mengerang kembali saat jari ibu jari kiri lelaki tua itu
menggosok-ngosok kelentit istriku yang tubuhya dipegangi oleh dua lelaki
tua lainnya dan pantat bahenol istriku pun bergetar hebat, sedangkan
jari-jari tangan kanannya dengan ganasnya menggosok-ngosok bibir vagina
istriku.
“Mmmmpppffffaaaaaaacccchhkkkkk ……”istriku melenguh kepala istriku yang
bersanggul terdongak ke atas dan bunyi kecepak dari selangkangan istriku
terdengar amat jelas dari tempatku duduk.
Sementara itu , Pak Din dan Pak To yang tengah memegangi tubuh istriku
juga mulai beraksi dimana Pak Din dan Pak To mulai meremas remas kedua
payudara istriku yang terkual dari camisole nya.
Aku hanya ternganga melihat istriku yang mendesis, mendesah dan mengerang
erang yang sedang dikerjai dan diobok obok tubuh sintalnya oleh ketiga
lelaki tua yang ganas itu.
Pak To dan Pak Din kini bukan saja meremas remas kedua payudara istriku
tetapi juga memelintir kedua puting susu istriku yang tak dapat bergerak
oleh pegangan kuat kedua lelaki tua itu.
“Sudddaaaah paaaakkk heeeeggghhhhh ….”istriku mengerang kembali saat
Juragan Diran itu membuka lebar bibir vagina istriku dan kepala istriku
mendongak ke atas saat Juragan Diran menjulurkan lidahnya dan menjilati
bibir vagina istriku yang terbuka lebar itu, kini Juragan Diran itu
memegang dan meremas remas pantat bahenol istriku sambil bibir tebalnya
menyedot nyedot bibir vagina istriku dan suara sreep srep hirupan Juragan
Diran semakin keras seperti orang yang kehausan minum dan tubuh istriku
kejang kejang oleh perlakuan itu.
Bahkan Juragan Diran menjulurkan lidahnya ke liang vagina istriku dan
erangan keras istriku terdengar kembali saat lidah lelaki tua memenusuk
dan menari nari di liang vagina istriku.
“Heeeeghhhh heeeggghhhh .”istriku mendesis desis, kedua telapak kaki
istriku yang masih memakai sandal berhak tinggi itupun mengejang dan kedua
tangan istriku mengepal dan kedua bola matanya terbalik dan kepala istriku
mendongak ke atas oleh kenikmatan di liang vagina nya. Nafas istriku
mendengus dengus dan mulutnya meracau tak karuan, keringat istriku
membasahi kebaya hitam tipis transparan, kedua payudara montok istriku
naik turun tak teratur tengah diremas remas Pak To dan Pak Din
Rupanya Juragan Diran sangat pandai membuat wanita puas oleh permainannya
dan istriku telah menjadi korban permainannya, tubuh istriku tampak
semakin lemah oleh perlakuan ketiga lelaki tua itu.
Jari-jari tangan Juragan Diran menggosok-ngosok kembali bibir vagina
istriku dan ibu jari Juragan Diran menggosok-ngosok kembali kelentit
istriku dan lidah Juragan Diran menjilati lubang anus istriku yang semakin
keras mengerang.
Pak Din dan Pak To menidurkan istriku yang lunglai dan menarik kedua lutut
istriku hingga kedua kaki istriku terkangkang lebar seperti orang jongkok
sambil tiduran sehingga liang vagina dan lubang anus istriku terbuka lebar
dan Juragan Diran menjilati keduanya bergantian dan istriku mengerang tak
karuan seolah istriku menangis dan kulihat Juragan Diran membuka kedua
bulatan pantat bahenol istriku hingga lubang anus istriku semakin terbuka
lebar dan Juragan Diran menjulurkan lidahnya kembali dan menusukkan ke
lubang anus istriku, istriku kupun mengerang dan mengejan keras oleh
tusukan lidah Juragan Diran di lubang anus nya.
Sementara itu, jari-jari tangan Juragan Diran mulai menerobos masuk liang
vagina istriku. Juragan Diran benar benar pandai memuaskan istriku dan
dapat menahan orgasme istriku dan lama kelamaan nafas istriku memburu dan
akhirnya “Paaaaak akuuuu taaaak kuaaaat lagiiiiiii eecccch
ngngngngngngngng …..”istriku mengejan keras dan pantat bahenol istriku
tersentak sentak saat mencapai orgasme pertamanya malam itu
Juragan Diran kemudian berdiri dan membuka ikat pinggang dan membuka
resleting celananya dipelorotkan celananya dan rupanya Juragan Diran tak
memakai cawat dan pantat kerempengnya terlihat, hatikupun berdegup kencang
ketika kulihat batang kemaluan Juragan Diran yang panjang dan besar itu
dan ujung penis nya yang besar seperti kepala jamur sudah menegang kaku.
Jari-jari tangan Pak To dan Pak Din membuka lebar bibir vagina istriku
untuk Juragan Diran yang tengah mengarahkan batang kemaluan berkepala
jamur ke bibir vagina istriku yang terbuka lebar.
Juragan Diran menggosok-ngosok kepala jamur batang kemaluan nya di bibir
vagina istriku yang mengelinjang dan “Eccccch bezzzaaaaaaar ….”kudengar
istriku mendesis. “Ampppfffuuuunnn paaaaak … bezzzaaar nghnghnghngh
…..aamppppuunn paaaak bezzz hhhheeeeggghhh …”istriku mendesis desis.
Kulihat bibir vagina istriku menggelembung menerima besarnya kepala jamur
Juragan Diran dan kedua tangan istriku mencengkeram erat pinggiran meja
makan itu merasakan liang vagina disumpal oleh kepala jamur batang
kemaluan Juragan Diran.
Juragan Diran dengan pelan tapi pasti menekan masuk batang kemaluan nya
yang besar itu lebih dalam di liang vagina istriku, tiba-tiba kedua tangan
keriput Juragan Diran memegang kepala istriku dan menekan batang kemaluan
nya ke liang vagina istriku kembali.
“Ammpfffuuun paaaak …….”istriku mengerang kembali
“Panggil aku Juragan Diran, lonte … Siapa namamu, lonte” Juragan Diran
mengatakan istriku lonte
“Ampuuun Juragan Diraaaan ….. Aku Yatiiii …. sudaaah Juragan Diran …saya
saakiiit ….”erang istriku.
dan pantat keriputnya bergoyang maju mundur pelan dan hanya tiga gesekkan
pelan “Ecccccch akuuu oooccch …. keluaaaar …..”rintih istriku pantat
bahenol istriku tersentak sentak saat orgasme kedua nya tercapai. Juragan
Diran terus menggoyang pantat kerempengnya dan “Uuucccch juraaaaagaaaaaan
……. ngngngng …”pantat bahenol istriku tersentak sentak kembali saat
orgasme ketiganya.
“suddaaaaah Juragan Diran …….”istriku mengerang kembali oleh gosokkan
batang kemaluan Juragan Diran di liang vagina istriku dan
“Ngngngngngngngng ………”istriku mengerang keras saat orgasme keempatya
meledak dan tubuh istriku lunglai dan pantat bahenol tersentak sentak
kembali
“Sudah Juragan Diran aku capai….”rintih istriku
“Belum, lonte Yati, tubuhmu sudah tak beli semalam ini he he …” kata
Juragan Diran. Akupun terkesiap, tapi Pak Paijo langsung memegang tanganku
dan seperti biasanya Pak Paijo menguasai diriku.
“Paijo sudah terima uangnya he he …. kau milik ku malam ini Yati he he
…kau lonteku malam ini … kau pelacurku malam ini ….. kau sundalku malam
ini …. he he …”kata Juragan Diran terkekeh kekeh.
Pak Paijo kemudian menggelandangku masuk ke kamar dimana istriku yang
dipegang oleh Pak To dan Pak Din diatas meja makan dan liang vagina tengah
disumpal oleh batang kemaluan Juragan Diran yang besar panjang itu.
“Ini suaminya Juragan Diran ‘” kata Pak Paijo
“ha ha ini istrimu ?”tanya Juragan Diran padaku.
Aku hanya terbengong dan “kau jual berapa istrimu ke Paijo ?katanya
menghina
“Istriku gak tak jual ..”hanya kata kata itu yang dapat keluar dari
mulutku
Tiba-tiba mata Juragan Diran melotot ke Pak Paijo.
“Kau gila Joooo ….” dan Pak To dan Pak Din melepas pegangannya pada
istriku dan entah dengan tenaga apa mereka seolah memukul dan
tersungkurlah Pak Paijo dan aku hanya dapat melihat Pak Paijo menggeliat
geliat sambil meringis kesakitan.
“Maafkan saya Jeng Yati..”kudengar Juragan Diran berkata pada istriku dan
dengan lembut Juragan Diran mendudukkan istriku yang lunglai.
“Maafkan saya Jeng Yati, saya salah, kurang ajar Paijo itu…”sambil memeluk
mesra istriku
“Jeng Yati, sebenarnya apa?”tanya Juragan Diran ke istriku
“Saya dosen Bahasa Inggris, Juragan Diran ,”kata istriku
“Maafkan saya Jeng Yati. Jeng Yati kalau gitu gurunya mahasiswa,
ya..”katanya
“Ya, Juragan Diran “kata istriku lembut
“Jangan panggil saya Juragan Diran , Jeng Yati,” katanya.
“saya suka memanggil bapak “Juragan Diran”, kata istriku manja dan aku
semakin terbengong saat istriku memeluk mesra tubuh kerempeng Juragan
Diran
“heh kenapa, Jeng Yati?”tanyanya
“Nggak tahu Juragan Diran, aku nggak tahu Juragan Diran, aku rasanya
pingin jadi lonte Juragan Diran , pingin jadi pelacur Juragan Diran,
pingin jadi sundal Juragan Diran,aku sangat terangsang ” kata istriku
nerocos.
Juragan Diran memeluk erat istriku.
“maafkan saya Jeng Yati,”katanya berbisik. “memang kalau wanita sudah
keadaannya seperti Jeng Yati, punya saya di dalam punya Jeng Yati, pasti
ingin jadi …. lonte saya, Jeng Yati…”katanya lemah.
“‘Anuku’ nggak bisa copot dari ‘punya’ Jeng Yati sebelum saya keluar
…,”kata Juragan Diran semakin mesra memeluk istriku.
“Juragan Diran pingin apa?tanya istriku
“Punyaku harus masuk dan keluar setidaknya 10 kali, tapi pasti sakit kalau
tidak santai dan hanya bisa 3 kali tapi bila mau minum ….. air ….”kata
Juragan Diran terpatah patah
“Aku mau minum air mani Juragan Diran ..”kata istriku . “Ayo masukan
kontolmu Juragan Diran …”kata istriku seperti pelacur.”Tekan kontolmu
Juragan Diran, panggil aku seperti tadi… akuuu lontemu, Yati lontemu
Juragan Diran…ayooo tekan ke torokku … jejali torokku ….”istriku mendesis
dan Juragan Diran langsung menggenjot pantat kerempengnya melesakkan
batang kemaluan besarnya ke liang vagina istriku.
“panggil aku seperti tadi Juragan Diran “rintih istriku
“Lonte Yati … lonteku Yatiiii eeeccch eeccchhh eeeech …. “tiga genjotan
dan dilepasnya batang kemaluan yang berkepala jamur hingga “Plok” saat
kepala jamur lepas dari liang vagina istriku dan istriku pun dengan
sempoyongan turun dari meja makan dan mulut istriku langsung mengulum dan
mengempot batang kemaluan Juragan Diran dan kulihat air mani Juragan Diran
memancar keras dan istriku kewalahan menelan air mani Juragan Diran.
Istriku benar benar membersihkan sisa air mani yang tersisa di batang
kemaluan Juragan Diran.

Malam itu, Juragan Diran mengantarkan aku dan istriku pulang dan malam
itu, kulihat pertama kali istriku menerima bayaran atas pelayanan sex yang
diberikan istriku pada lelaki tua itu, Juragan Diran.

Istriku tak pernah menyinggung masalah itu, tapi seminggu kemudian
kudengar istriku menerima telepon dari Juragan Diran dan benar sore
harinya istriku pulang dengan memakai sanggul.
“Mas. Juragan Diran akan kemari dan menginap di rumah kita,”kata istriku
tanpa beban.
Sore itu istriku mengenakan kebaya transparan merah tanpa BH dan aku hanya
dapat melihat istriku menutup tubuhnya hanya dengan kain panjang yang
dililitkan sekenanya sehingga kalau kaki istriku melangkah lebar maka paha
padat istriku tersingkap.
Setelah makan malam, aku dan istriku duduk di ruang keluarga dan istriku
tampak tenang sambil menonton televisi, sedangkan lidahku seolah kaku
tanpa bisa menanyakan kenapa istriku tak menghiraukan aku lagi dan
kudengar pintu depan diketuk. Istriku memakai selop hak tingginya dan
bergegas ke depan.
Aku hanya dapat melihat bagaimana istriku menyambut Juragan Diran dengan
berjongkok istriku menciumi selangkangan Juragan Diran setelah menutup
pintu depan.
“Juragan Diran …. Juragan Diran … lontemu rindu ..”kudengar bisikan
istriku terus mencium selangkangan Juragan Diran yang mulai tersembul.
“Suamimu ada Jeng Yati?”tanya Juragan Diran.
“Ada, Juragan Diran “kata istriku sambil mendongakkan kepalanya.
“Maaas ada Juragan Diran,” kata istriku mendekatiku dan kudengar Juragan
Diran menutup selambu ruang tamu dan aku keluar.
Juragan Diran menyorongkan tangannya dan bersalaman dengan ku.
“Pinjam istrimu malam ini, mas”kata Juragan Diran enteng dan duduk di
kursi panjang dan istriku pun seperti seorang budak belian berjongkok di
depan Juragan Diran sehingga tampak oleh Juragan Diran selangkangan
istriku yang tak mengenakan celana dalam dan bulu-bulu kemaluan istriku
pun tampak jelas terlihat oleh Juragan Diran. Juragan Diran kemudian
menggosok-ngosok selangkangan istriku dengan punggung kaki kanannya
sehingga kedua tangan istriku memegang betis Juragan Diran dan istriku
merintih “Juraaagaan ……..eecch eeccch …..”
Istriku yang berjongkok semakin mengkangkangkan kedua kakinya memberikan
ruang punggung telapak kaki kanan Juragan Diran sehingga pantat bahenol
istriku bergoyang oleh gosokan Juragan Diran.
Kulihat ibu jari kaki kanan Juragan Diran entah mengapa membesar seolah
seperti batang kemaluan yang menegang saat digosok gosok dan “Juraagaaaan
Diraaan eeccch kok dimasukkaaaan ….”rintih istriku dan aku yang hanya
dapat berdiri di pinggir kursi panjang memperhatikan ibu jari kaki kanan
Juragan Diran menembus masuk liang vagina istriku yang merintih rintih
keenakkan dan kedua tangan istriku semakin erat memegang betis kaki kanan
Juragan Diran, pantat bahenol istriku maju mundur dan “Eccch … maaas
liaaaang kuuuu dikorek koreeeek ooocccch enaaak Juragan Diran …….”
Pantat bahenol istriku semakin cepat maju mundur dan goyangan pantat
bahenol istriku berputar putar seolah mengebor dan tersentak sentak keras.

Dengus nafas istriku terengah engah dan keringatnya membasahi kebaya
transparan merahnya sehingga bulatan kedua payudara dan kedua puting susu
istriku tampak karena kebaya transparannya yang basah lengket ke tubuh
istriku.
“Ennnaacccch juraaagaaaaan ammmpfffuuuuun eeeccch aaaeeccch akuuuu
keluaaar ngngngngngng ….”istriku mengerang erang tak karuan dan mengejan
keras saat mencapai orgasme pertamanya.
Istriku duduk bersimpuh di antara kedua kaki Juragan Diran dimana ibu jari
kaki kanan Juragan Diran masih menyumpal liang vagina istriku dan kepala
istriku terkulai di paha kanan Juragan Diran dan selangkangan Juragan
Diran telah menggelembung dan Juragan Diran membuka resleting celananya
dan dikeluarkannya batang kemaluan
yang panjang dan besar itu dan ujung batang kemaluannya yang besar seperti
kepala jamur sudah menegang kaku.
“Emut kontolku Jeng Yati…”kata Juragan Diran sambil menyorongkan kepala
jamur batang kemaluan kemulut istriku.
Istriku yang lunglaipun hanya dapat membuka mulutnya saat Juragan Diran
mendesakkan kepala jamur batang kemaluannya ke mulut istriku.
“Bbbeebbb …..”suara yang keluar dari mulut istriku saat batang kemaluan
Juragan Diran menerobos masuk mulut istriku dan Juragan Diran terus
memasukkan batang kemaluan nya semakin dalam ke mulut istriku, kedua
tangan Juragan Diran memegang kepala istriku yang lunglai dan mulailah
batang kemaluan Juragan Diran keluar masuk mulut istriku yang tergagap
gagap karena besarnya batang kemaluan Juragan Diran. Tangan kiri istriku
memegang batang kemaluan Juragan Diran karena Juragan Diran dengan kuanya
mengeluar masukkan batang kemaluannya sehingga istriku tersedak sedangkan
ibu jari kaki kanannya beraksi kembali mengorek ngorek liang vagina
istriku dan tangan kanan istriku memeluk betis kaki kanan Juragan Diran.
“Bbbbbhh bbbbbebebbbb …..”suara dari mulut istriku semakin keras karena
mulut istriku dijejali oleh batang kemaluan Juragan Diran yang besar.
“Jeng Yatiiii …. Jeng Yati …. cepaaat jeeeng ….oooocch …”Juragan Diran
mengejan keras dan kulihat mulut istriku menggelembung sebentar dan “glek
glek” kudengar istriku tengah menelan air mani Juragan Diran yang terus
menyemprot ke mulut istriku terlihat dari pantat Juragan Diran yang
tersentak sentak sekitar 5 kali dan dengan lahapnya istriku meminum pejuh
Juragan Diran tanpa tersisa ataupun keluar dari mulutnya.
Juragan Diran menarik batang kemaluan nya dari mulut istriku dan anehnya
batang kemaluan Juragan Diran masih tetap menegang kaku dan tangan Juragan
Diran meraih kedua lengan istriku sehingga Juragan Diran kini istriku
duduk di pangkuan Juragan Diran yang langsung meremas remas kedua payudara
istriku.
“Juraaagaaan ….’desis istriku dan tangan kiri Juragan Diran meremas remas
payudara kiri istriku sambil memeluk istriku sedangkan tangan kanan
Juragan Diran menyusup ke kain panjang istriku menuju selangkangan
istriku.
“Juragaaan … “istriku mendesis kembali saat tangan kanan Juragan Diran
mulai menggosok-ngosok selangkangan istriku dan istriku merenggangkan
kedua kakinya memberi tempat tangan kanan Juragan Diran yang
menggosok-ngosok selangkangan istriku sehingga kain panjang istriku
tersingkap memperlihatkan kedua paha padat dan selangkangan yang yang
berbulu lebat itu.
“Aku suka jembut lebatmu, Jeng Yati..”bisik Juragan Diran sambil mengorek
ngorek bibir vagina istriku yang semakin mendesah desah keenakkan dan
bunyi “cek cek” di selangkangan istriku mulai terdengar menandakan lendir
vagina istriku mulai keluar dan yang pasti nafsu istriku mulai meningkat.
“Juragaan Diraaan eecch eeccch maaas ooccch jarimuuu besaaaar Juragaaan
…eecch …”istriku mengerang saat Juragan Diran memasukkan jari jari-jari
tangan nya ke dalam liang vagina istriku. Pantat bahenol istriku
terguncang guncang dan maju mundur mengikuti keluar masuknya jari-jari
tangan Juragan Diran di dalam liang vagina istriku.
“Eccch enaacckkk kelentiiitku digosok gosok …..”istriku semakin meracau
seperti biasanya kala istriku merasakan kenikmatan yang amat sangat dimana
liang vagina dikorek korek dan dikocok kocok oleh jari-jari tangan Juragan
Diran dan kelentit istriku digosok gosok oleh ibu jari Juragan Diran.
“Cepaaat Juragaaaaan … cepaaaaat … akuuuu nggaaaak taahaaaan Juraaagaaaan
…… ngngngngngng .. ” istriku mengerang keras dan pantat bahenolnya
tersentak sentak saat mengalami orgasme keduanya malam itu dan rupanya
Juragan Diran terus melakukan manuvernya kini ketiga jarinya mengaruk
garuk liang vagina istriku dengan memutar mutarkan jari-jari tangan dan
kemudian menekuk keluar sehingga istriku mengerang hebat “Juraaaagaaaaan
Diraaaaaan eeeccccchhh enaaaaachch .. ooch occhh occcch ooooocchhhhh ….
ngngngngng ……:”pantat bahenol istriku tersentak sentak kembali saat
mencapai orgasme ke empatnya kedua tangan istriku memeluk erat Juragan
Diran dan menggosok-ngosok payudara kanannya ke wajah keriput Juragan
Diran yang langsung menggigit kebaya transparan istriku hingga payudara
kanan istriku terkual dan langsung dilahap oleh Juragan Diran dan istriku
merintih kembali saat Juragan Diran menyedot nyedot payudara kanan istriku
dan kudengar “sreep sreep …” air susu istriku keluar dan dengan semakin
bersemangat lelaki tua itu menyedot nyedot payudara istriku.
“Juraaagaaan …….”istriku mendesah dan pelukan istriku semakin erat dan
menekankan payudara kanannya ke mulut Juragan Diran. Tangan kiri istriku
turun dan memegang tangan kanan Juragan Diran yang memulai mengorek ngorek
liang vagina istriku kembali dan pantat bahenol istriku kembali bergetar.
Rupanya istriku akan dibuat lemas oleh Juragan Diran, karena istriku tak
tahan liang vaginanya dikorek korek oleh jari-jari tangan Juragan Diran
menekuk dan terus menggaruk garuk liang vagina istriku.
“Sudaaaaah Juragan Diran akuuu lemaaas ooocccch kenaapaaaa akuuu teruusss
ooocccchhh akuuu oooccch keluaaaaaar eeeecccch ……….”istriku mengerang saat
orgasme kelima nya meledak pantat bahenol tersentak sentak kembali dan
tubuhnya langsung lunglai ambruk ke Juragan Diran karena baru kali ini
istriku mencapai lima orgasme dalam waktu singkat.
Juragan Diran memeluk erat istriku yang benar benar lunglai dan dengan
terheran heran kulihat Juragan Diran menggendong istriku yang lunglai ke
kamar tidurku dan menidurkan istriku layaknya permaisuri dengan mengecup
kening istriku dan kembali ke ruang tamu dimana aku hanya berdiri
terbengong bengong.

Juragan Diran meletakkan tubuh istriku yang lunglai di ranjang, sedangkan
kedua kaki istriku terjuntai di lantai dan Juragan Diran menekuk kedua
kaki istriku dan terkangkanglah kedua kaki istriku. Juragan Diran memegang
kedua tekukan lutut istriku dan mulutnya langsung menuju selangkangan
istriku yang sudah basah kuyup.
“Suudaah Juraagaan eeccchhh …..”rintih istriku dan kembali bunyi “srep
srep” terdengar saat Juragan Diran menyedot nyedot bibir vagina istriku
dan kudengar istriku mengerang kembali
“Juraagaaan oooccchhh akuuu lemaaass Juraaagaaan Diraaaan ….suddd
eeecchhhh akuuu nggak kuaat …”istriku mengerang keenakan oleh jilatan
Juragan Diran yang benar-benar ahli memuaskan istriku.
Dengus nafas istriku semakin cepat dan kedua payudara istriku naik turun
dan langsung ditangkap oleh kedua tangan keriput Juragan Diran dan
payudara istriku kini diremas remas oleh Juragan Diran.

Tak lama sesudah itu, “Juraaagaaaan akuuu keluaaar lagiiiii……”istriku pun
tak kuat menahan kekuatan nafsunya dan pantat bahenol istriku pun
tersentak sentak lemah dan istriku pun tertidaur kecapaian.
Sedangkan Juragan Diran tak perduli dengan keadaan istriku yang tidur
kecapaian langsung memasukkan batang kemaluannya yang besar itu ke liang
vagina istriku dan entah berapa lama Juragan Diran menggenjot batang
kemaluannya di dalam liang vagina istriku hingga akhirnya Juragan Diran
mengujam keras batang kemaluannya di dalam liang vagina istriku disertai
suara erangan saat airmani Juragan Diran menyembur di liang vagina
istriku.
Malam itu, tanpa kasihan Juragan Diran menyetubuhi istriku berkali kali
sampai akhirnya Juragan Diran berpamitan “Istrimu memang enak, mas. Liang
vagina nya tetap menyedot nyedot walaupun dia pingsan, Terima kasih. Saya
sudah ninggalin istrimu.” Dan aku hanya duduk terpaku melihat
kepergiannya.