Dewi - Pesta Ulang Tahun Anaknya bag. 6

Nanang memagut bibir ranum Rina dengan penuh nafsu lidahnya menjulur masuk didalam rongga mulut Rina, menari-nari dengan lincahnya, dibalas oleh Rina juga dengan birahi yang tinggi, mereka berpagutan dengan liar seolah takut tidak ada hari esok untuk menikmati sensasi seks, lidah mereka bertautan.

Desahan dan lenguhan Rina mulai terdengar, ini semua akibat permainan Hilman ditoketnya, Hilman dengan asyiknya meremas-remas kedua payudara Rina dengan penuh nafsu, mulutnya menyedot-nyedot kedua payudara itu bergantian kiri dan kanan, kedua putingnyapun tidak luput dari sedotan dan gigitan lembut Hilman.

“Ooohh…ssshhh…hhhmmppp…sssshh..hhmmpp…aaahhh…ooohh …hmmmpp…sshh…,”Rina mendesah manja.

Feri yang melihat semua temannya sudah mulai sibuk dengan aksi mereka, iapun tidak mau ketinggalan, Feripun berjongkok diantara selangkangan Rina, kaki kanan Rina ia angkat dan ditaruh diatas sofa, sehingga vagina Rina terlihat dengan jelas dimatanya, belahan bibir vagina Rina terlihat dengan jelas didepan matanya, bulu-bulu hitam yang menghiasi selangkangan Rina tertata rapih membentuk segitiga hitam tepat diatas bibir vagina Rina, dengan penuh nafsu bibir vagina tersebut ia kuakkan sehingga kelentitnya yang masih tersembunyi mulai nampak sedikit, tanpa menunggu waktu lagi Feri mulai menyeruput kelentit Rina kuat-kuat seperti orang yang sedang menyeruput kopi, akibatnya Rina melenguh panjang menerima hisapan kuat itu.

“Oooogghhh……ssshhh…hhmmmpp…aaahhh…oooohhh…eenakk.. terus…ooohh..ssshhmm.. hhmmppp…,”Rina melenguh sambil mulutnya membalas pagutan Nanang.

Seperti Siska yang sedang kelabakan diserang tiga lelaki sekaligus, Rina juga mengalami hal yang serupa, pengalaman yang belum pernah ia alami selama ini, pengalaman yang hanya ada dalam bayangannya saja saat ia melayani lelaki yang memelihara ia.

Feri semakin lincah memainkan lidah dan mulutnya di kelentit Rina, tangan Rina meremas-remas rambut Feri dan kadang-kadang menekan kepala Feri saat Feri sedang menghisap-hisap kelentitnya, tidak hanya mulut saja yang aktif tetapi tangan Feripun mulai beraksi, kedua jari tangan kanannya mulai ia selipkan masuk kedalam memek Rina, kemudian dikocok-kocoknya jari tangannya itu, memek Rina yang sudah basah semakin basah dibuatnya, tangan kiri Feripun ikut beraksi jari tengahnya mulai dimasukkan dalam lubang pantat Rina, jari tangan kirinya itu mulai mengocok-ngocok lubang pantat Rina seirama dengan gerakan jari tangan kanannya yang mengocok-ngocok memek Rina.

“Hhhhmmmmpp..ssshh..aaahh…hhmmpp…terus…kocok..meme kku..oooghh..hhhmmmpp..shhhh …aaah….ooogghh…teruss…hhmmmpp…,” Rina merintih disela-sela pagutan Nanang, matanya terpejam menikmati sensasi permainan oral ketiga lelaki ini.

Permainan oral yang diterimanya kali ini adalah permainan oral yang pertama kalinya ia alami, sebelumnya belum pernah ia mendapatkan permainan oral seperti ini, terutama permainan Feri dikedua lubang bagian bawahnya. Gelombang birahinya menerpa sekujur tubuhnya tanpa henti, darahnya menggelegak mengalir dengan cepat, rintihannya tiada henti keluar dari mulutnya yang sedang berpagutan dengan Nanang, bersahutan dengan rintihan keempat temannya yang juga sedang menikmati serangan para lelaki itu.

Dari pertama Rina melangkahkan kaki keruangan ini, ia sudah sangat terangsang dengan pemandangan yang ia dapati, libido seksnya menuntut untuk dipuasi, memeknya basah dan gatal ingin merasakan sodokan-sodokan kontol.

Tubuh Rina terlihat bergetar hebat, kedua kakinya meregang-regang, pantatnya terlihat mengejut-ngejut mengikuti irama hisapan Feri dikelentitnya dan seolah menyambut sodokan-sodokan jari-jari tangan Feri di kedua lubangnya.

“Oooogghh…hmmppp..ssshh..aaahh…kocok..terus…ooohhh ...hhmmpp…sshh…aahhh...nikmat… enak …hhmmppp…aaahhh…puaskan..aku…,” Rina merintih-rintih menikmati permainan Feri di bawah.

“Shh..aaahh…geli terus..jilati..aku…aaahh..yach hisap tetekku…oouggh…gila…aaahh…nikmat sekali….aawww..geli…,” Rina mendesah menikmati jilatan Nanang dileher dan telinganya serta menikmati hisapan Hilman dikedua payudaranya.

Kenikmatan yang dirasakan oleh Rina sungguh luarbiasa dan belum pernah ia alami selama ini, batinnya berkata ini baru dengan mulut dan jari mereka saja sudah nikmat begini apalagi kalau dengan kontol-kontol mereka yang berukuran lebih panjang dan besar dari lelaki yang memeliharanya, desahan dan rintihannya terus terdengar, berbarengan dengan suara tersedaknya Siska dan Dewi, sungguh kontras didengar suara mereka bertiga, tak lama berselang Rina melenguh panjang, kakinya bergetar hebat kedua tangannya meremas-remas rambut Feri dan menekan kepala Feri seolah Rina ingin Feri untuk menelan kelentit dan memeknya, pantatnya mengejut-ngejut, gelombang birahi yang menerpanya tidak dapat ia bendung lagi, puncak kenikmatannya berhasil ia rengkuh, kepalanya terdongak kebelakang dengan mata terpejam menikmati detik-detik pencapaian puncak kenikmatannya, sssrrrrr…..ssrrr ….sssssrrrr…sssrrrr….sssssrrr….vaginanya menyemburkan lahar kenikmatannya menyirami tangan Feri dan mulut Feri yang disambut dengan hisapan-hisapan kuat.

“Oooooohh….aaaku..keluar…aaaaagghh…sshhh…aahhh…ooh h..nikmat..sekali….eenaakkk… ooogghh..sshh…aahh…aaakku puas….ssekalli…,” Rina melenguh panjang. Menyambut puncak kenikmatan yang berhasil ia rengkuh.

Nanang menciumi pipi, leher dan telinga Rina dengan lembut, hal yang sama dilakukan oleh Hilman yang menciumi kedua tetek Rina juga dengan lembut dan Feri yang beraksi dibawah melakukan jilatan-jilatan di bibir vagina dan kelentit Rina serta jari-jari tangannya masih tetap keluar masuk di lubang vagina dan pantat Rina tetapi dengan perlahan-lahan, semuanya aksi mereka itu semakin menambah sensasi nikmat Rina, disaat yang bersamaan lenguhan Rina disahuti oleh erangan Hadi dan Dadang yang sama-sama meraih puncak kenikmatannya, mereka bertiga hampir bersamaan menaklukkan puncak kenikmatan mereka.

******
Doni, Roni dan Parmin yang sedang menggarap Nita, dan juga Dedi, Anto serta Udin yang asyik mengerjai Hani, semakin bersemangat mengeluar masukkan batang kemaluan mereka di ketiga lubang Nita dan Hani, apalagi Doni sambil asyik mengembat lubang pantat Nita ia melihat pemandangan ketiga grup yang baru saja bergabung dan sedang memulai acara mereka, Dedi juga menikmati pemandangan itu, mereka berdua seolah menonton film BF tapi yang ini adalah siaran langsung, gerakan tangan mereka semakin bertambah semangat, tubuh Nita dan Hani semakin cepat maju mundur, akibatnya batang-batang kemaluan mereka semakin cepat keluar masuk di lubang senggama Hani dan Nita.

Hani dan Nita semakin mendesah dan merintih-rintih, kemaluan mereka semakin basah oleh sodokan-sodokan batang-batang perkasa itu, keringat mereka semakin banyak mengalir keluar bercampur baur dengan keringat para lelaki itu, sodokan-sodokan yang kuat dan dalam disertai hisapan-hisapan penuh nafsu dikedua payudara mereka membuat bertambahnya sensasi nikmat mereka, suara desahan dan rintihan mereka bersahutan dengan suara dari kelompok Dewi, suasana ruangan itu semakin ramai dengan suara desahan dan rintihan yang saling bersahutan dan bercampur aduk dengan suara kecipak kemaluan mereka yang beradu dan suara kecipak tubuh mereka yang sudah berkeringat itu beradu.

Mereka berdelapan seolah sedang berlomba dengan grup Dewi untuk mencapai titik akhir dari persetubuhan mereka, terlihat batang-batang kemaluan mereka mengkilat terkena sinar lampu karena telah dibasahi oleh cairan pelicin mereka.

Gerakan masuk keluar batang-batang kemaluan mereka sungguh teratur dan sangat kompak, dan juga menimbulkan suara yang merangsang bagi yang mendengar.

*****

Dewi yang menyaksikan Doni cs yang begitu gencarnya mengerjai Nita dan Hani, juga ikut terangsang, Dewi semakin bersemangat memaju mundurkan pantatnya, batang-batang kemaluan Hendra dan Edwin bergerak keluar masuk dengan cepat seirama dengan gerakan maju mundur pantat Dewi.

Sementara Siska yang sedang dientot memeknya oleh kontol Gito juga semakin bernafsu melihat pemandangan grup Doni itu, kedua kakinya ia lingkarkan kepinggang Gito, saat Gito mendorong maju kontolnya Siska juga menekankan kakiknya sehingga batang kemaluan Gito melesak lebih dalam sehingga ujung kepala kontolnya menyentuh dinding rahim Siska.

Sementara Acep menghampiri Dewi yang sedang dientot oleh Hendra dan Edwin, iapun berdiri disamping Dewi dan menyodorkan kontolnya kemulut Dewi yang segera disambut oleh Dewi, tangan Acep sendiri mulai beraksi meremas-remas payudara Dewi yang sedang berguncang.

Rina yang saat itu baru saja tuntas mencapai puncak kenikmatannya mulai terangsang kembali, dan ia memohon kepada Feri cs untuk segera mengentot lubang memeknya, kemudian Feri berdiri dan menggendong Rina, dipeganginya pantat Rina, sambil jarinya membuka lubang memek Rina dan diarahkan kebatang kemaluannya, sleeppp…kepala kontolnya terjepit lubang vagina Rina, dan bllleeessss…….dengan sekali hentakan kuat Feri menurunkan pantat Rina sehingga batang kemaluannya menerobos dengan kuat dan akhirnya terbenam seluruhnya didalam lubang vagina Rina, Rina mengerang saat merasakan sodokan kuat batang kemaluan Feri di memeknya.

“Uuuughhh…..kontolmu besar sekali…oooohh robek memekku….tapi enaakk…aahhh…,” Rina mengerang.

Nanang kemudian beralih kebelakang Rina dan mulai mengarahkan kontolnya kelubang pantat Rina, sleeeppp…kepala kontolnya mulai menerobos masuk dilubang pantat Rina, dan bbleeessss….dengan sekali sentakan kuat Nanang mendorong keatas kontolnya, batang kemaluannya hanya dapat masuk sedikit saja karena sempitnya lubang pantat Rina dan Rina sendiri menjerit dibuatnya,

“Aaieee…saakiittt…aaagghh..pelaann…oooohhh…pantatk u sakit sekali…,jerit Rina kesakitan.

“Uuugghh…sempit sekali….,”Nanang mendengus, sambil mendorong lagi batang kemaluannya,

Bleesss….. kontolnya masuk sedikit, bleess…… lagi hanya sedikit saja yang dapat masuk, bleesss….. Nanang menekan lagi, bleess…. Perlahan batang kemaluannya sudah masuk setengahnya. Dan Nanang mencoba lagi dengan sekali sentakan kuat ia menekan keatas sementara tangannya yang memegangi pinggang Rina menekan tubuh Rina kebawah, Bleesssss … kontol Nanang tenggelam didalam lubang pantat Rina begitupula dengan kontol Feri yang semakin terbenam kedalam memek Rina.

“Uuughhhhh…ssshhh…aahh…sakiiitt….tapii..enakk…oooh h…entot..aku..puaskan lagi aku..,” Rina merintih keenakan dan kesakitan, kedua tangannya memeluk leher Feri.

Feri dan Nanang kemudian bekerja sama menahan beban tubuh Rina dengan kedua tangan mereka dan mulai menaik turunkan tubuh Rina, terlihat batang kemaluan Nanang dan Feri keluar masuk dikedua lubang Rina seperti piston mesin yang sedang bergerak.

*****

Gito dengan penuh semangat memompa batang kemaluannya didalam vagina Siska, ia berpacu dengan gelombang birahi yang menerpanya, Siska dibuatnya merintih-rintih keenakan akibat gocekan-gocekan kontolnya, kemaluannya bergerak keluar masuk diiringi alunan suara kecipak beradunya kemaluan mereka, dengusan Gito bersahutan dengan erangan Siska.

Setiap mendorong batang kemaluannya Gito menekan kuat-kuat sehingga ujung kepala kontolnya mengenai dinding rahim Siska, Siska dibuat semakin keenakan akibatnya, ditambah dengan gesekan bulu-bulu kemaluan Gito yang menggelitik kelentitnya setiap Gito menekan dalam-dalam batang kemaluannya itu.

“Uugghh..memekmu enak sekalii, bu. Jepitannya erat sekali dibatang kontolku…ooohh.. nikmat betul ngentot ibu ini..,”dengus Gito sambil terus menggenjot Siska.

“Ssshh..aah…sssh..aaahhh…enak..terus…tekan yang dalam..aahh..sshh…yang kuat… terus. Entot aku..puaskkann..aku…eeenaak…niikmatnyaa..aaahh..ss hhh..,”rintih Siska keenakan.

Sodokan Gito semakin lama semakin dalam dan kuat, gerakan tubuhnya mulai tidak beraturan, dengusan penuh nafsu Gito semakin terdengar, dan plop … Gito mencabut keluar batangnya dari dalam cengkraman memek Siska, Siska merasa hampa saat Gito mencabut batang kemaluannya, dengan gerakan cepat Gito beranjak kehadapan wajah Siska dan mengasongkan kontolnya sambil mengocoknya, dan… creeettt…ccreettt…ccreeettt…ccreeett…kontol Gito menyemburkan sperma diwajah Siska, tubuh Gito meregang merasakan puncak kenikmatan yang berhasil ia rengkuh,

“Ooohh..aku keluar….oooh…sambut pejuhku, Bu. Ooohh… hisap kontolku ini…ooohh…,”Gito mendengus saat merasakan terjangan pejuhnya yang keluar dari batang kemaluannya itu.

“Hhhmmmpp…ssslrrrppp…sssslrrp…hhmmmpp…aaahhh…kamu curang aaku..belum puas … kamu keluar duluan…aaahhh…ssslrpp…hhmmpp..,” Siska mendesah agak kecewa karena Gito muncrat duluan, sementara nafsu birahinya belum terlampiaskan.

Hilman yang saat itu tidak kebagian menggarap tubuh Rina, melihat Gito yang sedang meregang menikmati puncak birahinya, kemudian mendekati Siska dan mulai mengarahkan batang kemaluannya ke vagina Siska, ssleeppp…kepala kontolnya ia selipkan dilubang memek Siska yang sangat basah, dan bleesssss…..dengan hentakan kuat Himan mendorong masuk batang kemaluannya kedalam lobang senggama Siska, kontolnya dengan mudah menerobos masuk memek Siska, Siska kaget dengan sodokan langsung Hilman tapi Siska menyukainya karena kali ia nafsu birahinya pasti dapat terpuaskan.

Sambil mengulum-ngulum kontol Gito yang mulai menyusut dan menghisap-hisap sisa sperma di kontol Gito, Siska mulai merasakan kontol Hilman keluar masuk dimemeknya. Kenikmatannya yang tadi sempat terhenti karena Gito meraih puncak kenikmatannya mulai dirasakannya lagi, sodokan-sodokan Hilman didalam lubang kemaluannya diimbanginya dengan putaran pantatnya, saat Hilman mendorong maju kontolnya Siska memutar naik pantatnya dan saat Hilman menarik kontolnya Siska memutar turun pantatnya, akibatnya Hilman merasakan kontolnya seperti dipilin-pilin oleh memek Siska. Dengusan Hilman dan rintihan Siska mulai ikut meramaikan suasana ruangan itu.

Kehebohan Pesta ini berlanjut di bag 7