Dewi – Dave, Pengalaman pertama dengan Negro 2

Kedua pipi Dewi bersemu merah, gejolak birahinya mereda seiring dengan keluarnya cairan kenikmatannya, nafasnya mulai kembali normal, dengan mesra ia mencium Dave, Hendro masih tertidur dengan lelapnya, Hendro tidak menyadari bahwa baru saja istrinya berhasil mencapai puncak kepuasan, Hendro yang mabuk berat tidak tahu bahwa baru saja tangan temannya berhasil memberi kepuasan pada memek istrinya.

Dewi masih belum merasa lengkap bila tidak merasakan kontolnya Dave yang mempunyai ukuran luar biasa tersebut, tapi dia juga sedikit khawatir bila ia teruskan permainannya di kamar tidurnya ini akan membuat suaminya bangun karena mendengar rintihan-rintihan dan erangan-erangannya, dia membayangkan bila kontolnya Dave itu menerobos masuk lubang vaginanya pasti dia akan merintih dan mengerang sejadi-jadinya.

Dewi kemudian mengajak Dave untuk keluar dari kamar tidurnya, keduanyapun beranjak dari kamar tidur tersebut dengan setengah telanjang, merekapun tidak lupa untuk membawa pakaian mereka yang sudah terlepas, di ruangan keluarga kembali Dewi mencumbu Dave dengan penuh nafsu, Dewi mulai mendorong Dave untuk duduk di sofa, iapun kemudian bersujud di hadapan Dave, dengan penuh nafsu batang kemaluan Dave yang setengah bangun mulai dikulum dan dijilatinya, Dave mulai mendesah-desah keenakan merasakan kuluman dan jilatan mulut dan lidah Dewi di kontolnya.

Perlahan-lahan Dewi mulai merasakan kontolnya Dave bangkit dan mulai mengeras, mulut Dewi yang mungil tidak cukup untuk mengulum batang kemaluan Dave yang besar dan panjang, hanya sepertiga dari batang kemaluan tersebut yang bisa keluar masuk dalam mulut Dewi, setelah merasa kontolnya Dave mengeras walaupun tidak keras seperti kontol-kontol yang pernah ia rasakan, Dewi mulai mengangkangi Dave, dan dengan perlahan-lahan batang kemaluan tersebut mulai dioles-oleskan di bibir vaginanya, mereka berdua merinding kegelian saat kemaluan mereka beradu.

Sleeepppp…. Dewi mulai menyelipkan batang kemaluan Dave di lubang vaginanya, Dewi megap-megap saat memeknya mulai tersumbat, dan Dave sendiri saat itu merasakan vagina Dewi sangat sempit sekali, kepala kontolnya seperti terjepit.

Bllleeeesssss……. Dewi dengan perlahan mulai mendorong pantatnya kebawah, batang kemaluan Dave mulai menyeruak lubang vagina Dewi, Dewi menjerit merasakan memeknya yang sedikit sakit akibat besarnya batang kemaluan Dave.

“Ouuugghhh….beeesaaarr…sekaalii…kontooollllmu… Dave,” Dewi merintih kesakitan dan keenakan.

“Ooohhh…Damn….your pussy is very tight,” Dave berkata setengah berbisik di telinga Dewi.

Dewi terdiam sejenak merasakan sakit dan perih di vaginanya akibat sumbatan kontolnya Dave yang besar, kontolnya Dave baru sekitar seperempatnya yang terbenam di vagina Dewi, Dave yang merasakan nikmat saat kontolnya terjepit dengan ketat oleh memek Dewi merasa tidak sabar, kedua tangannya mencengkram pinggang dan pantat Dewi dan mulai menekankan pantat Dewi kebawah,

Bleeessss…… perlahan-lahan kontolnya Dave mulai menyeruak kembali kedalam lubang vagina Dewi, Dewi menjerit kesakitan, iapun meronta dan mencoba untuk bangkit dari posisinya, tapi tangan Dave menahan pinggangnya, sehingga Dewi tidak dapat melepaskan kontolnya Dave dari lubang vaginanya,

Blleeeesssssss…..kembali tangan Dave mendorong pantat Dewi kembali, setengah kontolnya sudah terbenam dalam memek Dewi, Dewi semakin kesakitan,

“Davveee… aaaaghhhh… sssudddaahhh…. ooohhh… ssaaakiittt… kontoollmuu... terlau besaaar…. Ssttoopppp….Daveee….,” Dewi merintih kesakitan.

“Dewi…ooohhh….your pussy is realy tight….hhhhmmm saayaa…sukaaaa…your pusssy….. ssaabaar… ssebentar lagi kamu tidaaak akan kesakitan…,” Kata Dave, sambil mulai menaik turunkan pinggang Dewi perlahan-lahan, dengan sendirinya pantat Dewi ikut naik turun seirama dengan gerakan tangan Dave dipinggangnya.

“Daveeee….. ssuudaaahhh…aaaggghhhh….sssaaaakkkiitttt….Davvveee …sstooppp ppleeeaaseeeee…..akuuu..tidaaakk..kuat…ssaakkkittt ..sekaaaliiii….,”Dewi masih merintih kesakitan merasakan memeknya yang sedang disodok keluar masuk oleh kontolnya Dave yang besar itu.

Dave yang sudah sangat bernafsu tidak mau menghentikan kegiatannya, dia betul-betul merasakan enaknya jepitan memek Dewi di kontolnya, dia merasakan kontolnya sangat seret keluar masuk di lubang vaginanya Dewi, lama-lama lubang vagina Dewi mulai bisa beradaptasi dengan kontolnya Dave yang besar itu, tapi walaupun begitu Dewi masih merasakan sakit dan perih di lubang vaginanya.

Batang kemaluan Dave mulai sedikit lancar keluar masuk vagina Dewi, dengan menahan sakit dan perih Dewi mulai bergoyang naik turun membantu gerakan tangan Dave di pinggangnya, terlihat bibir vagina Dewi membungkus ketat kontolnya Dave, saat kontolnya Dave menekan masuk bibir vaginanya ikut masuk dan saat kontolnya Dave di tarik keluar bibir vaginanya terlihat keluar, Dewi merasakan memeknya betul-betul penuh oleh sumpalan kontolnya Dave, rasa sakit dan perih yang ia rasakan mulai berkurang berganti dengan rasa nikmat.

Rintihan kesakitan Dewi mulai berganti dengan erangan keenakan, sedikit demi sedikit kontolnya Dave semakin melesak masuk kedalam lubang senggama Dewi, Dewi yang tadinya meronta-ronta berusaha menarik keluar kontolnya Dave, sekarang mulai bergerak naik turun menyambut sodokan-sodokan kontolnya Dave, Dewi merasakan kontolnya Dave melesak semakin dalam di lubang vaginanya, dan tanpa memberitahu Dewi dengan penuh nafsu Dave menekan pantat Dewi kebawah akibatnya batang kemaluannya hampir tertelan seluruhnya dilubang vagina Dewi, Dewi mengerang dibuatnya, dinding vaginanya menempel ketat di kontolnya Dave, Dewi merasakan ujung dinding rahimnya diterjang dengan kuat oleh kepala kontolnya Dave.

“UUgghhhh…..Daaaveeeee…. kkooontollmmmmu …paaanjjaaannngg.. sekaaallliii …,”jerit Dewi saat merasakan kontolnya Dave menyentuh dinding rahimnya.

“Hhhhhmmmm…..Dewi….your pussy hhhmm… I love it… aku suka pussymu,” Desah Dave.

Tiga perempatnya batang kemaluan Dave sudah terbenam di lubang vagina Dewi, dan tidak bisa lagi masuk lebih dalam karena sudah mentok, dengan memeluk tubuh Dewi, Davepun dengan perlahan-lahan mulai memompa kontolnya keluar masuk memek Dewi, lama-lama sodokan-sodokan kontolnya semakin bertambah cepat, Dewipun semakin merintih kenikmatan dibuatnya, vaginanya semakin basah oleh cairan yang keluar dari kemaluan mereka berdua, kontolnya Dave semakin leluasa keluar masuk lubang Dewi.

“Ooouugghh…Dave…..aaaaahhh…ssshhh….oooggghhh… kontoooollmuu…eenak nikmaaaatt…genjot teruuusss…kontoollmuuu….eenaaakkk…bikinn akuu phuaaas.. ooohhh…Daaaveee.,..teeruusss…teeruuusss….eentttooo tt…aakkhhuuu… yaaachh. Aaakkuu aaaahhh…eenaaaakk…ooohh…,”tanpa hentinya Dewi merintih kenikmatan merasakan sodokan-sodokan kontolnya Dave di lubang vaginanya.

Dewi tanpa hentinya melenguh, mendesah, merintih dan mengerang keenakan menikmati sodokan-sodokan itu, matanya merem melek, tubuhnya terlihat mulai mengejang-ngejang, nampaknya Dewi akan meraih puncak kenikmatannya kembali, gerakannya semakin liar, kepalanya bergorang kekanan-kekiri, nafasnya semakin memburu, dan…..

Sssssrrrrrr…sssrrrr…..ssssrrrr…..sssrrrrr…..ssrrrr rr…… vagina Dewi mulai menyemburkan lahar kenikmatannya, dinding vaginanya berkedut-kedut seiring dengan semburan itu,

“OOOhhhhhh…..Davee…akkuuu…kheeluuaaar….Davee….enaa akk….betuuulll…. kontoooollmu…aaaagghhh……ssshhhhsss….aaagghh……,”Dew i mengerang menikmati orgasmenya.

Dave yang mendengar jeritan Dewi semakin mempercepat gocekannya, sehingga tubuh Dewi kelojotan menerima sodokan-sodokan tersebut, dan dengan sekali hentak Dave berusaha menanamkan kontolnya sedalam-dalamnya dilubang vagina Dewi menyambut semburan lahar kenikmatan Dewi, Dave merasakan kontolnya menjadi hangat, dan ia juga merasakan dinding vagina Dewi yang berkedut-kedut, seolah-olah kontolnya sedang diremas-remas.

Dengan memeluk erat tubuh Dave, dan nafas yang tersengal-sengal, Dewipun ambruk diatas tubuh Dave.

Tunggu aksi Dewi selanjutnya…!!!